Sidoarjo (MediaKoranNusantara.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengharap masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jatim.
Kepala Stasiun BMKG Kals I Juanda, I Wayan Mustika pada siaran persnya, sabtu (30/5) mengatakan, dari panlauan tarakhir kondisl atmosfer dan muka laut yang menyebabkan adanya potansi peningkatan inlensitas curah hujan di sebagian wilayah Jawa Timur untuk bebarapa hari kedepan.
Dikatakannya, suhu muka Iaut di sekitar wilayah Jatim yang relatif hangat dengan anomali positif menyebabkan suplai uap air meningkat. Adanya pumpunan angin (konvergensi) dan pola angin siklonik akibat fenomena gelombang Equatorial Rossby berkontlibusi terhadap pembentukan awan konvektif berupa awan towean cumulus cumulonimbus yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang sampai Iebat.
Berdasarkan pantauan citra radar BMKG Juanda, pada beberapa hari terakhir telah terjadi hujan dengan intensitas lebat di beberapa wilayah Jatim seperti di Surabaya, Sidoarjo, Lamongan. Gresik, Pamekasan, Jombang, Nganjuk. dan beberapa wilayah Kabupaten/Kota Iainnya.
Lebih anjut dikatakannya, berdasarkan beberapa fenomena tersebut perlu diwaspadai adanya curah hujan dengan intensitas Iebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di beberapa wilayah Jatim diantaranya di Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan. Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Lamongan, Mojokeno, Jombang, Kediri, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Pasuman, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, dan Malang.
“Kondisi peningkatan curah hujan ini diperkirakan terjadi hingga 2 Juni, dan masyarakal dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti genangan, jalan Iicin, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan pelir,” katanya. (KN04/an)