Jakarta, mediakorannusantara.com – – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,6 di Jawa Barat pada Selasa 27/4 pukul 16.23.39 WIB diakibatkan aktivitas subduksi dan tidak berpotensi tsunami, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,74 LS dan 106,92 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 89 km arah Selatan Kota Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 58 km.
“gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki pergerakan mendatar (strike slip),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno di Jakarta.
Gempa bumi terseut memiliki magnitudo 5,6 kemudian diperbarui menjadi magnitudo 5. Hingga pukul 17.05 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Sukabumi, Rangkasbitung, Bayah, Cihara, Cilograng, Panggarangan, Bogor III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Tangerang Selatan, Jakarta, Bandung II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar dia.
Bambang mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (wan/an)