KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Blusukan di Permukiman Kampung 1001 Malam, Reni Astuti Dorong Pemkot Tangani Permukiman Kumuh di Kolong Jembatan Tol Dupak

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Warga Surabaya yang tinggal di permukiman kampung kumuh di kolong Jembatan Jalan Tol Dupak mendapat atensi khusus Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti saat blusukan mendatangi langsung permukiman yang dikenal dengan nama Kampung 1001 Malam itu, Jumat (8/1/2020).
Dilokasi yang kondisinya sangat memprihatinkan itu, Reni Astuti berinteraksi dengan beberapa penghuni kampung yang sebenarnya terisolasi oleh jalan tol tersebut, politisi PKS ini juga menyempatkan memberikan sejumlah bantuan sembako dan uang tunai kepada warga yang tinggal dikolong jembatan tol itu.

Disela-sela kunjunganya, alumnus Statistik ITS ini menyebut kawasan – kawasan kumuh seperti Kampung 1001 Malam itu harus segera ditangani.

“Mereka masyarakat yang kurang beruntung, maka harus segera ditangani dengan melindungi dan mengedukasi. Mereka jangan disalah-salahkan,” cetus Reni.

Pada kesempatan tersebut ,Reni meminta agar Pemerintah Kota Surabaya segera mengambil tindakan agar tidak lagi ada masyarakat yang tinggal di kolong jembatan tol seperti yang ia temui.

“Kalau mau direlokasi di Rusun misalnya, ya harus segera dipikirkan caranya dan menjadi prioritas,” tegasnya.

Memang hunian kumuh ini sangat jauh dari kata layak. Untuk lokasi ini berada di tengah hunian kumuh dan rungsep yang ditempati sekitar kurang lebih 175 an Kepala Keluarga (KK), 145 an diantaranya ber KK Surabaya dimana 16 KK pululan tahun tinggal di kolong jalan tol tersebut, sisanya di lahan tepi sungai busem dan di bawah jalan tol. Keberadaan kampung 1001 malam ‘terisolir’, dari perkampungan di sekitar kawasan Jl Lasem Baru. Sanitasi dan infrastruktur lingkungan tidak sehat buat tumbuh kembang anak-anak.

Akses menuju kesana pun berliku. Melintasi jalan setapak di bantaran Kali Anak, Morokrembangan, dan harus masuk dibawah beton jalan tol, serta melintasi kali menggunakan prahu tambang. Kampung yang sudah ada sejak tahun 1999 silam ini, berada tepat dibawah Jalan Tol Dupak.

‘Gapura’ berupa kaki beton jembatan tol menjadi pintu masuk kedalam perkampungan kumuh tersebut. Didalam, warga biasa berjalan dengan kondisi membungkukkan badan. Melewati lorong gelap selama lima menit, baru lah sampai kawasan rumah-rumah kumuh 1001 malam.

Pada kesempatan blusukanya ke kawasan terpingirkan itu, Reni juga mendata banyak warga Kampung 1001 Malam yang merupakan warga Surabaya dan belum mendapat bantuan sosial selama pandemi Covid-19.

“Mereka warga Surabaya, sebagian besar belum masuk database MBR serta masih banyak yang belum tersentuh bantuan sosial dimasa pandemi Covid-19. Maka wajib bagi Pemkot untuk menjadikannya prioritas. Dewan akan mendukung penuh,” ujar Reni Astuti. (KN01)

Foto : Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat blusukan di permukiman warga di kampung kumuh kolong Jembatan Tol Dupak Surabaya

Related posts

Pemerintahan Jokowi-JK Digoyang Rekaman “Bagi-bagi Saham” Rini Soemarno-Dirut PLN

redaksi

Bulog Jatim Pastikan Harga Beras Medium di bawah HET

Menparekraf tanam padi huma Bersama Petani Badui