KORAN NUSANTARA
Hallo Nusantara Headline indeks

Banyak Pejabat Mundur, Ada Apa Dengan Risma?

AntoAntoAda apa dibalik kepemimpinan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sejak awal hinga menjelang akhir kepemimpinan Walikota perempuan yang akarab disapa Risma ini banyak pejabat dilingkungan Pemkot Surabaya mengundurkan diri.Seperti diketaui pada saat itu ada tiga pejabat yang nubdur, mereha adalah Kepala BLH Togar Silaban,  Kepala Disperdagan dan Perindustrian Endang Tjaturahwati dan Dirut PDAM M Selim. Bahkan Dirut PD Pasar Surya Sutjipto pada saat itu juga berniat mengundurkan diri, namun sebelum mundur Sutjioto tersandung masalah hukum.

Selain itu, sejumlah pejabat yang berniat mengundurkan diri diantaranya Sekkota Sukamto Hadi dan Asisten Pembangunan Muhlasudin yang akhirnya terkena kasus gratiftkasi.

Saat itu mereka yang mengundurkan diri daru jabatanya dengan alasan ada yang minta pensiun dini, dan ada yang beralasan pindah ke Pemprov atau pemerintah pusat agar kerjanya lebih nyaman. Kabarnya selain alasan ingin pensiun dini dan ingin pindah di instansi diluar Pemkot Surabaya, akibat tidak merasa nyaman dengan gaya kepemimpinan walikotanya. Kalau banyak pejabat mundur dengan alasan yang kurang realistis berarti pembinaan staf di Pemkot Surabaya ada yang salah.

Namun informasi lain yang berkembang, para pejabat yang mundur tersebut berbeda-beda alasannya dan latar belakang persoalannya. Diantara alasan mereka, ada yang disebabkan karena merasa tidak mendapatkan dukungan moril ketika ditimpa musibah kasus dugaan penyimpangan yang berakhir dengan kasus korupsi, namun ada yang disebabkan karena komunikasi tidak jalan dengan Walikotanya tanpa alasan yang jelas.

Ada pula yang masalah pribadi dan etika dikaitkan dengan persoalan pekerjaan dan jabatan, serta ada pula karena tekanan yang berat dengan ancaman jabatan dilengser.

Namun secara general diduga ada yang error dalam melakukan komunikasi, sehingga para pimpinan SKPD maupun BUMD saat itu sepertinya serba salah tingkah, akibatnya tidak ada kenyamanan dalam menjalankan pekerjaan sebagai birokrat. Belum lagi diduga terlampau dominannya factor External sebagai penentu kebijakan Walikota, sehingga menekan bawahan. Diduga  para pemangku jabatan itu seakan menjadi tidak pernah tenang dalam menjalankan pekerjaan.

Menjelang akhir kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini pada 2015 ini, kembali ada dua Dirut BUMD milik Pemkot yakni Dirut PDTS KBS Ratna Achjuningrum  dan Dirut PD Pasar Surya Karyanto Wibowo yang mengundurkan diri. Ironisnya, kabar mundurnya Dirut BUMD itu karena dusuruh munsur oleh walikota.

Sementara dari jajaran BUMD disebutkan, mereka mau mundur karena sulitnya melakukan komunikasi untuk mendapatkan persetujuan atas keglatan pengembangan BUMD yang dipimpinaya, sehingga dapat menimbulkan kevakuman program kerja. Jika ini dibiarkan berlarut, maka para direksi yang akan terkena getahnya, disebabkan seakan tidak memiliki kemajuan dalam menjalankan perusahaan.

Secara umum, info yang beredar ketidak cocokan gaya kepemimpinan mereka dengan Walikota tersebut berkaitan dengan pola kepemimpinan “pencitraan” yang diterapkan oleh Walikota Risma. Padahal pola pencitraan itu kadang ada bagusnya untuk dirinya, tapi banyak susahnya untuk orang lain, semisal “kamu boleh salah tapi saya harus tetap baik dimata rakyat surabaya”. ***

Related posts

Pesta Rakyat Warnai Peringatan HJKS Ke 720

kornus

Kanwilkumham Jatim Bekali Petugas Lapas Kemampuan Menembak

Tanggapi Soal Insentif Pemakaman Covid-19 Bupati Jember, Martin Hamonangan Sebut Tidak Etis

kornus