Jakarta (KN) – Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jaya, Johanes Rumeser mengaku banyak keluarga korban yang shock saat melihat jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Rumah Sakit Polri, Jakarta. “Setelah melihat jenazah, mereka rata-rata shock, terkejut. Itu yang coba kami proses. Kadang-kadang ada pihak yang lebih emosional. Tapi keputusannya diambil secara rasional. Tapi sejauh ini akan ada dukungan yang lebih dari kami,” kata Johanes di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (22/5/2012).
Menurut Johanes, tidak mudah bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melihat jenazah para korban tersebut. “Secara detail kita nggak bisa memberikan gambaran. Bahwa yang penting keluarga melihat almarhum dalam kondisi yang tidak mengenakkan. Itu yang sulit,” ungkapnya.
Sementara, Himpsi sampai saat ini masih menangani keluarga korban. “Kita memberikan gambaran dan kita diskusi, sebelum keluarga merasa mantap atau melihat jasad apa tidak. Tim DVI tidak ingin adanya terjadi kejutan-kejutan. Makanya mereka harus bicara dulu. Yang paling penting kita tidak boleh melanggar hak keluarga. Yang penting adalah akan datang, yang lalu sudah terjadi,” jelasnya. (dede)