KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Bangkai Kapal Tenggelam di Sumenep Berhasil Dievakuasi, 17 Tewas, 5 Hilang

Sumenep (MediaKoranNusantara.com) – Tim gabungan dari Basarnas, Polair Polda Jatim, Polres Sumenep, Kodim 0827 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep berhasil mengevakuasi bangkai Kapal Motor (KM) Arim Jaya yang tenggelam di sekitar perairan Giliyang, Sumenep.

“Bangkai kapal kita evakuasi ke lokasi tedekat, yakni ke perairan Dungkek,” kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Selasa (18/6/2019).

Ia menjelaskan, berdasarkan laporan petugas di lapangan, saat ini, posisi bangkai kapal telah mendekati pesisir Desa Romben, di Kecamatan Dungkek, Sumenep.

Kapal Motor Arim Jaya tenggelam di perairan antara Pulau Sapudi-Giliyang atau timur laut Giliyang, Sumenep, Madura, sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (17/6/2019).

Kapal motor yang terbuat dari kayu itu berlayar dari Pulau Goa Goa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, sekitar pukul 07.00 WIB dengan tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Pulau Madura.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (17/6/2019) sore, kapal motor yang mengangkut puluhan orang penumpang sudah berada di perairan sekitar Pulu Giliyang. Tiba-tiba ombak besar dan angin kencang menghantam kapal.

“Kapal menjadi oleng, lalu tenggelam pada hamtaman ombak kedua,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, Abd Rahman menuturkan.

Sementara itu, berdasarkan data Humas Polres Sumenep menyebutkan, total jumlah penumpang sebanyak 61 orang dengan perincian 39 orang selamat, 17 orang meninggal dunia dan 5 orang masih dinyatakan hilang.

“Ini merupakan data terbaru tim lapangan hingga sekitar pukul 11.00 WIB tadi,” kata Widiarti.

KM Arim Jaya diketahui berangkat dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB pagi tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

Kapal kecil terbuat dari kayu berukuran tiga “gross tonnage” (GT) yang dinakhodai Arim itu diinformasikan terguling setelah terhantam ombak.

Sementara itu, hingga Selasa siang, pencarian kepada 5 orang penumpang terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, Polair, BPBD Pemkab Sumenep dan para nelayan setempat.

Posko DVI Didirikan
Sementara itu, Polda Jatim mendirikan posko identifikasi korban bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu mengidentifikasi nama-nama korban.

“Polda Jatim mendirikan posko DVI yang tentunya bekerja sama dengan Polres setempat,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Dua jenazah yang sudah lebih dulu ditemukan, kata dia, saat ini sudah diidentifikasi dan diserahkan keluarga masing-masing.

Ia mengatakan, total korban meninggal kapal tenggelam berjumlah 15 orang, yaitu 13 korban meninggal akan diidentifikasi yang 11 korban di antaranya sudah sampai.

“Kami membutuhkan tenaga DVI di posko untuk mengidentifikasi,” katanya.

Ia menyebut, informasi jumlah penumpang kapal memang masih simpang siur, namun dia menegaskan kapal tersebut berisi penumpang di atas 50 orang dengan 39 orang yang selamat.

“Kemarin simpang siur, pagi tadi sudah kami pastikan penumpang ada 50 orang sekian. Kemarin kami tahu ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan berapa jumlah manifes itu,” katanya.

Sementara itu, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab tenggelamnya KM Arim Jaya, sebab penyelidikan akan dilakukan setelah seluruh korban ditemukan.

“Dugaan penyebabnya nanti kami selidiki setelah semua didapatkan,” katanya.(ara/ziz)

Related posts

Kedaireka ITS x PT ASSI Luncurkan Wahana Apung Multiguna Navigasi

kornus

Women Power Mampu Menopang Perekonomian Jatim

kornus

Tiga Tokoh Nasional Akan Beri “Testimoni” Soal Gus Dur

kornus