Surabaya (mediakorannusantara.com) – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tak pernah berhenti berkontribusi dalam pembangunan dan berjuang bagi bangsa.
Hal itu dikatakan oleh ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad pada Senin (17/4/2023). “PMII membangun basis gerakannya di kampus, tapi suaranya nyaring menembus tembok kekuasaan,” kata Anwar Sadad.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur itu mengatakan, kader PMII akan selalu kritis untuj aktif menjalankan fungsi kontrol terhadap lembaga kekuasaan.
“Membangun kritisisme adalah kode genetika kader PMII. Karena tempat terbaik bagi seorang aktivis adalah di lapangan, tempat semua keresahan dan penderitaan rakyat ditemukan, untuk dicarikan solusinya,” tambahnya.
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Pasuruan itu menandaakan, kekuasaan hakekatnya hanyalah alat untuk mengagagas, menemukan, mengeksekusi tindakan yang solutif.”Kekuasaan yang tidak memberikan solusi, bahkan menjadi problem, menandakan ia sedang macet,” jelasnya.
Karena itu, Sadad menegaskan, bahwa PMII sebagai gerakan tak pernah berhenti dan menyerah pada kekuasaan. Hal itu telah dibuktikan dalam sejarah dari masa ke masa.
“Saya merasa beruntung ‘dibesarkan’ di rumah PMII. Rumah yang menginspirasi saya untuk selalu ‘bergerak’. Rumah yang mengajari saya untuk selalu kritis. Rumah tempat saya menghirup spirit keislaman dan keindonesiaan dalam satu tarikan nafas. Dirgahayu ke-63 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,” pungkasnya. (KN01)