KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Antisipasi Lonjakan Harga, Pakde Karwo Siapkan 152 Stock Center

Gubernur Jatim Pakde Karwo,Ketua DPRD Jatim Hadir di sidang paripurna ttg penyerahan data laporan pendapat akhir pertanggung jaMemasuki bulan ramadhan dan Idul Fitri 1434H harga bahan pokok rata-rata cenderung mengalami kenaikan harga. Untuk mengatasi lonjakan harga tersebut Pakde Karwo melakukan upaya stabilisasi harga melalui penyediaan 152 stock center di 38 Kabupaten dan Kota se Jatim.Hal tersebut dikemukakan Gubernur Jatim Dr.H.Soekarwo usai rapat Paripurna Pandangan Akhir Fraksi di Gedung DPRD Jatim Jl Indrapura Surabaya, Senin (7/7/2013).

“Jurus baru untuk menyiasati kenaikan tersebut dengan menyiapkan sejumlah 152 stok center di kabupaten dan kota di Jatim untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim Soekarwo.

Upaya tersebut, kata Pakde Karwo, terdiri dari 76 titik di posisi stock station dan 76 stock mobile di tiap kabupaten dan kota di Jatim yang berkeliling ke kecamatan-kecamatan. Tujuannya untuk mendekatkan supply barang ke pembeli langsung.

“Upaya tersebut dibuat untuk mendekatkan distributor langsung ke pembeli serta menekan harga bahan pokok yang naik. Tapi aspek yang paling penting penentu harga stabil adalah kerjasama dengan Bulogmart yang memotong tata niaga bahan-bahan pokok,”katanya.

Pakde Kaerwo menjelaskan, nantinya di tiap kabupaten akan ditempatkan dua stock center yang keliling dan menetap di tengah-tengah masyarakat. Untuk stock mobile akan keliling ke pelosok daerah menggunakan mobil siaran agar masyarakat mengetahui ada operasi pasar yang menjual bahan pokok dengan harga terjangkau.

Meskipun sudah dilakukan operasi pasar, kenaikan bahan pokok masih terjadi. Seperti pada harga bumbu dan sayur yang mengalami kenaikan harga sebelum kenaikan BBM juga dikarenakan memasuki musim hujan.

“Masih ada bahan pokok yang mengalami kenaikan harga seperti sayur dan bumbu dikarenakan saat musim hujan mudah busuk. Oleh karenanya konsep baru ini diterapkan untuk menstabilkan harga bahan pokok lainnya,” ungkap Pakde Karwo.

Kenaikan harga menurutnya, biasanya terjadi dikarenakan panic buying oleh konsumen bukan karena ketersediaan barang yang habis. Untuk mengatasi ketidaksediaan barang Pemprov Jatim bekerja sama dengan distributor untuk menstabilkan harga tersebut.

Dengan stabilnya harga bahan pokok tersebut, Jatim berhasil menekan angka inflasi per bulan Juni sebesar 0,68% lebih rendah dari inflasi nasional. Dan inflasi di Jatim jauh lebih rendah dari inflasi Provinsi Banten sebesar 1,5 persen, Jabar 1,5 persen, DKI Jaya 0,93 persen dan DIY 0,84 persen.

“Langkah politis yang diambil yaitu kebijakan pemerintah harus mengintervensi terhadap mekanisme pasar guna menekan angka inflasi. Seperti kebijakan memangkas tata niaga barang untuk kesejahteraan masyarakat yag telah dilakukan. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan masyarakat menderita terutama masyarakat kecil,”kata Pakde Karwo.

Sebelum menerapkan program tersebut, pemprov telah menerapkan program Program Operasi Pasar Subsidi Biaya Angkut di seluruh wilayah Jatim. Program ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga dan menekan angka inflasi di Jawa Timur dalam rangka antisipasi kenaikan harga BBM dan HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) 2013 serta menekan pengeluaran masyarakat. Konsep program/kebijakan ini melalui bantuan biaya angkut (biaya transport, kuli panggul dan kemasan) dalam rangka membantu daya beli masyarakat menghadapi kenaikan harga.

Ketersediaan bahan pokok menurut data di Disperindag Jatim, daging sapi pada bulan Juni 2013 sebanyak 3,999 ton, daging ayam broiler sebanyak 910 Ton dan telur ayam ras 4.372 ton. Untuk Gula 256,973.254 ton, sementara kebutuhan gula di Jawa Timur sebanyak ± 50.000 ton/bulan. Dengan demikian stock yang ada saat ini dapat untuk memenuhi kebutuhan selama ± 5 bulan; dan Jatim sedang memasuki awal musim giling.

Data dari Disperindag Jatim operasi pasar dilaksanakan di 2 (dua) titik pasar yang telah ditetapkan setiap Kabupaten/Kota kecuali kota Surabaya dilaksanakan di 4 titik pasar. Berlangsung dari tanggal 15 Juni 2013 hingga 18 Agustus 2013.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada produsen yang telah bekerjasama untuk ikut menstabilkan harga pasca kenaikan BBM,”katanya. (red/humasjatim)

 

Foto : Gubernur Jatim Soekarwo saat memeasuki ruang sidang paripurna DPRD Jatim, Senin (7/7/2013)

Related posts

Gubernur Khofifah : Tren Pekerja Anak di Jatim Turun Signifikan Selama Tiga Tahun Berturut-turut, Tahun 2022 Capai 1,51%

kornus

Bambang Widjojanto: Firli Bahuri Sebaiknya Mundur

BKKBN Upgrade Bidang Sekretaris dan PPNPN

Respati