KORAN NUSANTARA
indeks Nasional

Antisipasi Gelombang Mudik Natal dan Tahun Baru, Kakorlantas Polri Cek Jalur Tol Trans-Jawa


Jakarta (MediaKoranNusantara.com) – Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono beserta rombongan mengecek jalur Tol Trans-Jawa untuk melihat kesiapan pengamanan di tol menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

“Hari ini survei langsung melihat kesiapan wilayah,” kata Istiono, tadi malam.

Dari paparan yang disampaikan pihak kewilayahan, menurut dia, Polda Jawa Barat dan Polres-Polres sudah mempersiapkan dengan baik terkait rencana rekayasa lalu lintas dan pengerahan personel lalu lintas. Selain itu, kondisi jalan di jalur arteri dan jalur menuju tempat-tempat wisata di Jawa Barat sudah baik.

Saat ini, Korlantas Polri terus mengintensifkan koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Jasa Marga, Jasa Raharja, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan lainnya.

“Saya optimistis dengan kesiapan jajaran kewilayahan ini begitu baik dan hari ini kami sinergi dengan instansi lain,” katanya.

Istiono menambahkan, penerapan sistem satu arah akan diberlakukan secara situasional bila jumlah kendaraan pemudik di Tol Trans Jawa membludak.

“Nanti (one way) akan diterapkan situasional. Lihat volume kendaraan,” katanya.

Sementara itu, Kemenhub melalui Kepala Badan Litbang Perhubungan (BLP), Sugihardjo memproyeksikan puncak arus mudik pertama mulai terjadi pada 20 Desember 2019 yang didominasi oleh mobil untuk merayakan Natal. Sementara puncak arus mudik kedua pada 27 Desember 2019 untuk perayan tahun baru.

“Prediksi puncak arus mudik di hari Jumat tanggal 20 Desember untuk kendaraan mobil. Yang bus pada Sabtu tanggal 21 Desember,” kata Sugiharjo.

Sementara puncak arus mudik Kereta Api, sepeda motor dan kapal laut dimulai sejak 19 Desember. Sementara pesawat mulai tanggal 21 Desember.

Sugiharjo mengimbau, puncak arus mudik harus menjadi perhatian, terutama jalanan di puncak.

“Tanggal 21 Desember itu puncak arus mudik, harus menjadi perhatian baik bandara, pelabuhan, stasiun kreta dan terminal bus,” ujarnya.

Dari survei yang dilakukan pada 2.200 responden, sebanyak 48 persen menggunakan mobil pribadi, 24 persen dengan pesawat dan kereta api 15 persen. Untuk pengguna mobil sewa dan sepeda motor masing-masing 2 persen. Sementara itu, bus 8 persen dan 1 persen untuk kapal laut. Sehingga, jika digabung ada 60 persen yang menggunakan transportasi darat.

Sugiharjo menyebut, penggunaan kapal laut mayoritas dilakukan di kawasan Timur Indonesia.

“Walaupun hanya 1 persen, namun tranaportasi laut naik signifikan di Timur Indonesia,” ujarnya.

Adapun rute pemudik yang menjadi perhatian adalah lintas utara Jawa sepanjang 1.341 km, lintas tengah Jawa sepanjang 1.197 km, lintas selatan Jawa sepanjang 888 km dan lintas pantai selatan sepanjang 1.405 km.(ara/kcm/ziz)

Related posts

Wapres Apresiasi Kinerja Baik Jajaran Setwapres

Wali Kota Eri Cahyadi Letakkan Batu Pertama, Tandai Pembangunan Gedung Pramuka Surabaya

kornus

Segera Direvitalisasi, Pemkot Surabaya Jadikan Pasar Kembang Pusat Grosir Jajanan Tradisional

kornus