Surabaya (KN) – Proses penerapan kurikulum baru untuk tahun ajaran 2013/2014 tampaknya tidak akan berjalan dengan baik. Hal ini setidaknya terlihat dari belum tersedianya buku pegangan untuk siswa hingga memasuki akhir Agustus ini.
Akibatnya sampai saat ini siswa hanya menulis ulang apa yang disampaikan oleh para guru mereka, tanpa memiliki buku panduan sebagai pegangan.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, belum dapat tersedianya buku pelajaran baru pada penerapan kurikulum baru ini tidak lepas dari dampak belum siapnya Departemen Pendidikan Nasional dalam menyiapkan sarana prasarana guna mengiringi kurikulum baru.
Semestinya sarana dan prasaranan disiapkan terlebih dahulu sehingga ketika kurikulum diterapkan semuanya bisa berjalan.”ujar Baktiono.
Lebih lanjut Baktiono menegaskan pengadaan buku pelajaran kemungkinan juga tidak akan bisa dilakukan pada tahun 2013 ini,sebab penganggaran pada APBD juga tidak mungkin dilakukan mengingat mepetnya waktu yang ada.
“Butuh proses penganggaran terlebih dulu seandainya dilakukan dalam PAK maka waktu untuk pelaksanaan lelang pengadaan tidak akan memungkinkan, belum lagi realisasinya.” tegas Baktiono
Kemungkinan yang bisa dilakukan pengadaan buku pelajaran baru bisa diadakan pada tahun 2014 nanti. Ini artinya para siswa harus puas dengan kondisi yang ada saat ini yakni mencatat ulang apa yang disampaikan guru atau meng copy buku hasil download yang tentunya kurang maksimal tidak seperti buku cetakan. (nug)
Ilustrasi : Buku pelajaran sekolah