KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Anggaran Besar, Dispora Tak Pedulikan Atlit Berprestasi

Budi-LeksonoSurabaya (KN) – Meski memiliki anggaranya besar, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya tak punya perhatian terhadap atlet berprestasi. Salah satunya seperti dialami atlet catur Surabaya, Mas Fajar Fadik.Ditemui di gedung DPRD Surabaya, Fajar terancam batal mengikuti turnamen di Brunai Darussalam, karena ketiadaan biaya akomodasi dari Dispora. Padahal atlet penyandang gelar Master of Percasi itu memiliki segudang prestasi.

Selain pernah meraih juara I dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim pada tahun 2013 dan 2015, atlet asal Tambaksari Surabaya ini juga pernah meraih juara III dalam kejuaraan di Vietnam pada 2012. “Sebagai atlet saya ingin mengikuti kejuaraan di Brunai itu,” ujar Mas Fajar Sadik, Jumat (4/9/2015).

Menurut Fajar, dirinya telah melakukan persiapan dengan baik menjelang kejuaraan di Brunai. Apalagi dirinya turut membawah nama Kota Surabaya di event bertajuk Asean Amateur Chees Championship tersebut. “Kejuaraan itu akan digelar mulai tanggal 6-13 September 2015 ini,” terang Master of Percasi yang kini berusia 20 tahin ini.

Sementara itu, Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Surabaya, Budi Leksono mengaku kecewa dengan kemungkinan batal berangkatnya Mas Fajar Fadik mengikuti turnamen catur Asean Amateur Chees Championship ke Brunai hanya karena keterbatasan dana.

“Bagaimana mau berprestasi jika kebutuhan bagi atlet saja tidak terpenuhi. Prestasi itu akan datang ketika fasilitas yang dibutuhkan terpenuhi,” kata Budi Leksono.

Ketua Percasi Surabaya yang juga anggota DPRD Kota Surabaya ini menuturkan, terkait kesulitan yang dihadapi Fajar, ia sebenarnya telah berkoordinasi dengan Dispora. Sayangnya, upaya untuk mendapatkan bantuan dana tidak membuahkan hasil.

“Kita sudah datang ke Dispora. Tapi mereka sudah ngomong tidak ada alokasi anggaran memberangkatkan atlet ke luar negeri,” ungkapnya.

Sebagai gantinya, Anggota Komisi C DPRD Surabaya ini tetap berharap ada kerjasama. Misalnya dengan mencarikan sponsor bagi atlet yang akan mengikuti kejuaraan internasional.
“Anggaran memang tidak ada. Tapi kita mengharapkan support dalam bentuk lain. Solusi lainnya, Dispora bisa menjadi orang tua asuh yang akan ke luar negeri,” terang Budi Leksono.

Lebih jauh, politisi dari PDI-P ini mewacanakan menggelar evaluasi terhadap kinerja dan anggaran Dispora. Sebab kejadian seperti ini juga terjadi di beberapa Cabang Olahraga (Cabor) yang lain. “Untuk saat ini kita baru koordinasi dengan Dispora. Saya ini kan baru sebagai Ketua Percasi, jadi saat ini masih melihat-lihat celah yang bisa digunakan,” tuturnya.

\Ditambahakan Budi, Dinas Pemuda dan Olah raga itu memiliki anggaran besar dalam APBD, termasuk untuk pembinaan olahraga. Pihaknya juga akan mengevaluasi angaran Dispora dalam pengajuan dalam APBD. ” Anggaranya besar masak mbantu atlit berprestasi untuk mengikuti turnamen kelas dunia beralasan tidak ada anggaran,” cetusnya. (anto)

Related posts

Rayakan HUT ke-105, Mendagri Tito Karnavian Apresiasi Pengorbanan Damkar

kornus

Bentuk Tim Operasional, PKS Jatim Bergerak Menangkan 19 Pilkada 2020

kornus

Banjir dan Longsor Landa 3 Wilayah Sumatera Barat, 1 Tewas, 2 Luka

redaksi