KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Ada 2 Tersangka, Ini Penyebab SDN Gentong Pasuruan Ambruk

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Jajaran kepolisian telah mengantongi hasil laboratorium forensik terkait penyebab atap SDN Gentong Pasuruan yang ambruk. Polda Jatim memaparkan, ada berbagai temuan penggunaan bahan yang tidak sesuai standar. Sebelumnya, polisi juga telah menetapkan dua kontraktor D dan S sebagai tersangka kasus ini.

Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, ada beberapa bahan yang tidak sesuai dengan apa yang dikonstruksikan. Hasilnya, bangunan ini pun menjadi tak kuat.

“Ini ada dua tersangka, peran masing-masing karena kelalaiannya mereka dalam pelaksanaan pekerjaan dari SD gentong 2012 yang menurut hasil uji laboratorium forensik ada beberapa ketidaktaatan atau ketidaklaziman dalam pembangunan sebuah konstruksi gedung,” kata Gidion di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (11/11/2019).

Gidion mencontohkan ada beberapa bahan konstruksi pembangunan gedung yang dikurangi kualitasnya.

“Misalnya nih ini harusnya kolom ini diisi oleh 4 besi. Besinya kalau sesuai perencanaan itu besi 12 istilahnya besi banci. Kalau dari uji laboratorium ketemu 8 koma sekian mili untuk lingkarnya apa diameternya 8 koma sekian mili. Nah ini salah satu kolom yang salah satu sudut seharusnya diisi ini harusnya 4 menjadi 3. Maka kekuatan konstruksinya ya sudah pasti akan roboh, tinggal nunggu waktu. Nanti diuji saya akan tunjukkan pengujian terhadap kekuatan dari beton kalau istilahnya menggunakan hammer, hammer Test,” imbuhnya.

Selain itu, Gidion menyebut pasir yang digunakan membangun gedung juga memiliki kualitas biasa saja. Padahal dalam penganggaran, gedung tersebut akan menggunakan pasir berkualitas bagus atau pasir Lumajang. Begitu pula dengan galvalum yang digunakan.

“Kemudian ada pasir bahan baku yang hasil pengujiannya tidak sesuai dengan pasir yang direncanakan terkenal paling bagus pasir Lumajang. Ini pasirnya pasir-pasir biasa, kemudian galvalumnya ini galvalum atau rangka rangka baja, rangka baja ringan sebagai reng kemudian itu tempatnya genteng,” pungkasnya.

Atap bangunan SDN Gentong ambruk. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan seorang guru dan siswi meninggal. Sebelas siswa lainnya mengalami luka-luka.

Gedung yang ambruk berada di bagian depan. Gedung tersebut terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Jumlah siswa tiap kelas rata-rata 30 orang.(dtc/ziz)

Related posts

Deskranada Bekerjasama Dengan Bagian Humas Pemkot Gelar Pameran Kerajinan dan 100 Foto HJKS Ke 719

kornus

Pasang ICONNET, Nikmati Promo Biaya Tambah Daya Listrik Hanya Rp 202.100

kornus

Komisi V DPR Menilai Kemententerian Perhubungan Lalai Lakukan Pengawasan

kornus