Surabaya (KN) – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dr H Jarianto mengatakan, persaingan pada era globalisasi sangat ketat, baik dalam bidang ekonomi maupun industri pariwisata.Karena itu menuntut kesiapan semua lapisan masyarakat, agar Indonesia tidak tersisih dari peta wisata dunia. “Era globalisasi kita dihadapkan pada persaingan antar negara. cepat atau lambat kita harus siap menghadapinya. Kita jangan hanya kaya teori saja tapi langsung praktik di lapangan,’’ kata Jariyanto, Selasa (16/4/2013). Mengingat peran penting ini, pengemudi taxi dituntut untuk menguasai bahasa inggris agar memudahkan komunikasi dengan wisatawan.
Dijelaskan Jariyanto, seperti pengemudi taxi harus mampu berbahasa Inggris jika perlu sekalian menjadi pemandu wisata. Mampu berkomunikasi saja, belum cukup, tetapi pengemudi Taxi harus jujur, pelayanannya nyaman, ramah, dan mengedepankan martabat manusia. Sehingga wisatawan senang mendapatkan pelayanan yang baik, agar betah tinggal berlama-lama di Jawa Timur. Selain itu, juga harus mengetahui tempat atau lokasi hiburan, restoran dan penginapan.
Agar tugas pengemudi taksi sebagai pemandi wisata ini maksimal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur melalui Bidang Pengembangan dan Sumber Daya Pariwisata untuk kesekian kalinya kembali mengadakan pelatihan Pengemudi Taksi dan Angkutan Wisata Tahun 2013 berlokasi di Hotel Country Heritage Resot Surabaya.
Terakhir, kegiatan pelatihan ini melibatkan pengemudi taksi dan angkutan wisata diikuti oleh 50 orang dari seluruh Kabupaten dan Kota se -Jawa Timur. Selama pelatihan, peserta mendapatkan pelajaran materi tentang kebijakan pembangunan budaya pariwisata, pengamanan destinasi wisata, dan pengenalan obyek wisata Jawa Timur.
Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap pengemudi taksi dan angkutan wisata dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. (rif)