Surabaya (KN) – Masyarakat yang membeli hewan kurban harus berhati-hati. Paslnya banyak hewan kurban cacat yang ternyata dijual di Surabaya.Kepala Dinas Pertanian Surabaya Syamsul Arifin, Kamis (25/10) mengungkapkan, berdasarkan pengawasan dinas oleh para petugas di sejumlah lokasi penjualan cukup banyak hewan kurban yang mengidap penyakit ringan.” Banyak juga yang cacat, sekitar 500-an ekor” jelasnya.
Beberapa penyakit yang diidap, kata dia, antara lain sakit mata dan lecet-lecet. Penyebabnya, menurut Syamsul karena sebagian besar yang menjual hewan kurban itu pedagang baru.”Mereka banyak yang baru, makanya belum tahu hewan yang layak untuk kurban,” katanya.
Syamsul Arifin mengatakan, hingga H – 1 Idul Adha, pihaknya bersama sejumlah dokter hewan dan mahasiswa fakultas Kedokteran hewan dari beberapa universitas di Surabaya telah memantau sekitar 7.000 ekor hewan.”Dari 100-an petugas hingga hari ini sudah mengawasi 7000 ekor hewan” tandas Syamsul Arifin. Hewan yang diketahui mengidap penyakit ringan langsung diobati. Pengobatan terhadap hewan qurban dilakukan secara cuma-cuma (gratis-red).Sejauh ini, pihaknya belum menemukan hewan qurban yang menderita penyakit menular.”Belum ada penyakit berbahaya”, sambungnya.
Pemeriksaan terhadap hewan kurban dilakukan sejak H-7 hingga H+3 Hari Raya Idul Adha. Di Surabaya, lokasi penjualan hewan kurban diperkirakan sekitar 400 tempat. Dari seluruh hewan kurban yang dijual ke Surabaya diwajibkan memiliki Surat Keterangan Hewan (SKKH) dari daerah asal. Pasalnya, Pemkot Surabaya mewaspadai hewan kurban yang mengidap penyakit berbahaya, seperti Anthrax.”Kita mewaspadai hewan dari NTT dan Jateng, karena dua daerah itu belum bebas dari Penyakit Anthrax” katanya. (anto)
Foto : Ilustrasi hewan kurban