Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, membangun lima rumah pompa sebagai upaya mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir yang kerap terjadi di beberapa lokasi di wilayah setempat.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Senin,7/11 mengatakan total ada lima rumah pompa yang dibangun, yakni rumah pompa di depan Lippo Plaza, rumah pompa Desa Banjarasri, Desa Banjarpanji, Desa Kedungbanteng dan rumah pompa Desa Penatarsewu.
“Selain itu, Dinas PU Bina Marga dan SDA juga menyiagakan sejumlah pompa portable. Jumlah pompa yang disiagakan totalnya 30 unit,” ujarnya.
Ia mengatakan, rumah pompa baru yang sekarang dalam proses dibangun di depan Lippo Plaza, memiliki kapasitas penyedotan 200 liter per detik.
“Kapasitasnya sama dengan pompa yang lama, yaitu 200 liter per detik,” ujar Gus Muhdlor sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, penambahan itu dilakukan agar genangan air yang menutup jalan Raya Jati bisa segera surut disedot dengan 2 unit pompa yang memiliki kapasitas masing-masing 200 liter per detik.
“Bila satu pompa membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menyedot genangan air, dengan ditambahnya satu pompa lagi maka penyedotan bisa dilakukan lebih cepat,” ujarnya.
Menurut Gus Muhdlor, arus lalu lintas di Jalan Raya Jati sangat padat, terutama pada sore jam pulang kerja. Keadaan semakin parah jika terjadi genangan air. Oleh sebab itu, penambahan pompa di lokasi Sidoarjo kota tersebut menjadi skala prioritas.
“Jalan raya Jati ini termasuk vital, karena jalur utama menuju Sidoarjo Barat dan sebaliknya dari barat menuju jalan tol dan menuju kota. Penambahan pompa itu untuk mempercepat penyedotan agar arus lalu lintas tidak sampai berhenti, jangan sampai kendaraan tidak bisa lewat karena adanya genangan air yang biasanya ada di bawah jalan tol,” ucapnya.
Sedangkan pembangunan rumah pompa baru di kawasan Kecamatan Tanggulangin di empat desa yaitu Desa Banjarpanji, Banjarasri, Kedungbanteng dan Penatarsewu tersebut sebagai antisipasi banjir rob. Karena, keempat desa itu merupakan kawasan pertambakan dan dekat dengan laut.
“Kemudian dalam menghadapi banjir rob kita antisipasi dengan menambah rumah pompa di daerah yang rawan banjir. Yakni di kawasan empat desa di Kecamatan Tanggulangin. Selain menambah unit pompa, Dinas PU Bina Marga SDA juga saya minta normalisasi saluran,” kata Gus Muhdlor.
Kabid Irigasi dan Pematusan Dinas PU Bina Marga dan SDA, Rizal Asnan menyampaikan, pihaknya menyiagakan 30 unit pompa, termasuk tujuh pompa portable disiagakan untuk menyedot genangan air di luar titik pompa yang sudah ada.
Ia mengatakan, sebanyak 30 unit pompa yang disiagakan itu lokasinya tersebar, yaitu di Dam Banjarpanji ada empat unit, Dam Kedungbanteng ada tiga unit, Dam Banjarasri ada tiga unit, pintu air Muafa Penatarsewu ada tiga unit, Lapindo Desa Banjarasri ada tiga unit, dan Belakang Balai Desa Banjarpanji ada diua unit.
Kemudian, jembatan besi Kedungbanteng satu unit, Lapindo Desa Kedungboto satu unit, Desa Candipari satu unit, Lippo Plaza ada dua unit dan yang standby di Workshop Dinas PU Bina Marga dan SDA ada tujuh unit.
“Yang sering terjadi genangan biasanya di kawasan perumahan dan pemukiman penduduk. Jadi sudah kita antisipasi dengan menyiapkan pompa portable sebanyak tujuh unit,” ujarnya. ( wan/”an)