Jakarta, mediakorannusantara.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak, seluruh elemen masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang dimilikinya untuk menanam tanaman bahan pokok atau pangan. Karena dunia membutuhkan pasokan pangan yang melimpah di masa mendatang, serta mengantisipasi krisis pangan global.
Indonesia memiliki lahan yang subur sehingga berbagai jenis tanaman pangan dapat tumbuh dengan baik. Dari mulai jagung, padi, sorgum, hingga porang.
“Saudara-Saudara bisa ditanami, silakan tanami padi silakan, benar. Mau ditanami apa lagi yang pangan? Jagung? Silakan,” kata Presiden’ Jokowi saat menghadiri acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial yang digelar di Lapangan Omah Tani, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).
Presiden menjelaskan, alasan dunia membutuhkan pasokan tanaman pangan ke depan. Karena, pandemi COVID-19 dan perang antara Ukraina dan Rusia yang menyebabkan krisis pangan global dapat terjadi.
Dengan berpartisipasi secara aktif dalam menanam bahan pokok tersebut, tentunya dapat mengoptimalkan peluang Indonesia tetap berlimpah tanaman pangan ke depan.
“Para petani dan masyarakat untuk mengambil peluang dan memanfaatkan lahan yang mereka kelola dengan menanam tanaman,” kata Presiden.
Dalam mendukung hal tersebut, lanjut Presiden, setiap lahan harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani dan masyarakat. Termasuk lahan yang berada di kawasan perhutanan sosial yang dapat dipergunakan untuk menanam bahan pokok sesuai dengan aturan yang berlaku.
Semua lahan di kawasan hutan tersebut yang diperbolehkan ditanami, tentunya harus dimanfaatkan dengan optimal oleh petani dan masyarakat. Sehingga, seluruh lahan tersebut dapat memberikan kesejahteraan.
“Jangan sampai kita biarkan ada lahan yang telantar, ada lahan yang tidak produktif, ada lahan yang tidak digunakan apa-apa dibiarkan, enggak boleh,” kata Presiden lagi.
Lahan perhutanan sosial memiliki peranan penting dalam rangka membuka usaha bagi para petani dan rakyat. Untuk itu, Presiden meminta kepada jajarannya, dalam hal ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Gubernur Jawa Tengah, untuk memberikan pendampingan baik terkait manajemen maupun sarana dan prasarana.
“Saya juga minta agar para petani perhutanan sosial itu juga diperhatikan sarana dan prasarananya,” tutup Presiden. (wan/inf)