KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Pasien Positif Covid-19 di Jatim Bertambah 119 Orang, Terbanyak dari Surabaya

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Update kasus Covid-19 di Jawa Timur, (12/4/2020), pasien positif Covid-19 bertambah 119 orang, kini jumlah pasien yang terkonfirmasi positif di Jatim jadi 180 orang.Tambahan 119 pasien positif Covid-19 di Jawa Timur ini terbanyak berasal dari Kota Surabaya 83 orang, kemudian dari kabupaten Sidoarjo 10 orang, Kota Probolinggo 1 orang, Kabupaten Kediri 2 orang, Kabupaten Situbondo 3 orang, Kabupaten Jombang 1 orang, dari Kabupaten Tulungagung 3 orang, Kabupaten Gresik 4 orang, Kabupaten Lamongan 10 orang, kabupaten Bangkalan 1 0rang dan dari Babupaten Pamekasan 1 orang.

Dalam konfrensi pers upadate kasus Covid-19 di Jatim, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang di dampingi Wagub Emil Dardah dan Sekdaprov Heru Tjahjono menyampaikan bahwa  penambahan pasien positif Covid-19) di Jawa Timur bertambah sebanyak 119 orang.

“Sehingga jumlah pasien positif ada 386 orang, angka ini merupakan penambahan tertinggi dari sebelumnya,” kata Gubernur Khofifah kepada awak media saat keonfrensi pers di Gedung Negara Grahadi, Minggu (12/4/2020) malam.

Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) 1.383 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 14.092 orang. Selain itu ada tambahan 4 pasien positif Covid-19 yang sudah sembuh .Kini jumlah pasien yang yang sembuh di Jatim sebanyak 69 orang.

Khofifah menjelaskan, 4 pasien yang sembuh tersebut dari Kota Surabaya 2 orang, dari Kabupaten Sidoarjo 1 orang, dan dari Kabupaten Kediri 1 orang.

Sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia ada tambahan 3 orang, masing-masing dari Kabupaten Kediri 2 orang dan dari Kabupaten Lumajang 1 orang.. “Jadi untuk pasien yang meninggal di Jawa Timur saat ini jumlahnya ada 29 orang,” jelas Khofifah. (KN01)

 

Related posts

Pembekalan Hukum Laut Internasional Bagi ABK Bakamla RI

kornus

Berkontribusi Tinggi, Mensos Apresiasi ITS Penghargaan Pengabdian Luar Biasa

kornus

Fraksi Partai Golkar Tak Ingin Dijadikan Tameng Polemik Pemecatan WW

kornus