Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pemprov Jatim siap memfasilitasi para pengusaha untuk memperluas pasar ekspor. Dengan cara bekerjasama dan support dari Kementrian Luar Negeri RI, peluang tersebut bisa untuk memperluas nilai ekspor yang sangat tinggi.Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak pada acara Penggalangan Pengusaha di Surabaya dalam rangka Indonesia Latin America And Caribbia(INA-LATAMCAR) Business Forum 2019 di Hotel JW. Marriot, Surabaya, Rabu (10/4/2019).Dijelaskan, bentuk fasilitasi yang diberikan pemerintah beraneka ragam mulai dari intervensi kebijakan, mengikutkan pengusah-pengusaha dalam berbagai pameran di dunia serta mengundang para pengusaha dari luar negeri untuk business meeting di Jatim.
Sebagai contoh di Amerika Selatan dan Caribia memiliki peluang pasar non tradisional yang potensial sekaligus mendorong para pelaku usaha di wilayah Jawa Timur. Saat ini, Pemprov Jatim bekerjasama dengan Kemenlu RI mengajak para pengusaha untuk mempromosikan produknya dengan berpartisipasi pada kegiatan INA-LATAMCAR Business Forum.
“Nilai ekspor Indonesia ke negara-negara maju hanya sedikit dan semakin menurun setiap tahunnya, sehingga indonesia harus mulai mencoba mencari dan membuka pasar baru. Hal ini menjadi prioritas bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor,” jelasnya.
Amerika latin dan Caribia (Amlatkar) menjadi pasar potensial karena berpenduduk 633 juta jiwa dengan produk domestik bruto (GDP) sebesar US$ 5,97 triliun. Sementara itu, data menunjukkan masih kecilnya kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan kawasan Amerika latin dan Caribia, yakni sebesar US$ 7,42 milliar atau hanya 0,03 persen dari total perdagangan kawasan Amlatkar dengan dunia yang mencapai US$ 1,98 triliun pada tahun 2017.
“Oleh karena itu diharapkan para pengusaha dapat memanfaatkan kegiatan ini secara optimal untuk mendapatkan informasi dan data yang detail terkait peluang kerjasama dengan kawasan Amerika latin dan Caribia, karena kawasan tersebut merupakan salah satu pasar non tradisional yang potensial sehingga perlu kita garap dengan sungguh-sungguh dan harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan,” lanjutnya.
Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2018 sebesar 5,50 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional yakni 5,17 persen. Sedangkan PDRB tahun 2018 tercatat Rp. 2.189,78 triliun, dengan kontribusi terbesar dari industri pengolahan yaitu 29,73 persen, perdagangan sebesar 18,19 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan.
Berdasarkan data produk strategis yang bisa diekspor ke Amlatkar diantaranya makanan dan minuman, produk kelapa, seafood serta produk furniture. Sebagian besar industri kecil di Jawa Timur bergerak di bidang makanan dan minuman, dan memiliki pengusaha furniture yang berkelas ekspor. (KN05)
Foto: Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak Berikan Sambutan Pada Acara Kemenlu Dalam Persiapan Penggalangan Pengusaha Jatim di Hotel JW Marriot Surabaya