KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Pakde Karwo: Pendidikan dan Kesehatan Kunci Dasar Pertumbuhan IPM

gubernur-jatim-menerima-audiensi-aptisi-jatim-yang-dipimpin-oleh-prof-sukowiyono-di-kantor-gubernur-jawa-timurSurabaya (KN) – Pendidikan dan kesehatan menjadi kunci dasar meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Bila kedua hal ini berjalan dengan baik, otomatis kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan meningkat, yang pada akhirnya mampu meningkatkan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim.Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo saat menerima audiensi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Jatim di Ruang Kertanegara, Kantor Gubernur Jatim, Selasa (10/1/2017) siang.

Untuk itu, Pakde Karwo, sapaan akrabnya Gubernur Soekarwo, minta Aptisi ikut mendorong pertumbuhan pendidikan dan kesehatan. Diantaranya dengan memberikan pendidikan karakter dan kemampuan atau skill tambahan. “Saya berterimakasih karena keterbatasan pemerintah kemudian dibantu swasta untuk mencerdaskan bangsa dan juga memberikan pendidikan karakter yang baik sesuai kultur bangsa Indonesia,” katanya.

Menurutnya, permasalahan dasar di Jatim yakni soal diskriminasi pendidikan dan cara pandang yang bukan pada subyeknya melainkan administrasi. “1.070.000-an orang di Jatim mengenyam pendidikan diniyah salafiyah. Ini tidak ada akses sama sekali karena tidak masuk di Departemen Agama dan Dinas Pendidikan. Ini mengapa kemudian IPM Jatim khususnya SDM kita dalam posisi yang tidak bagus. Hal ini sulit dimasuki karena menjadi bagian kultural. Ini yang sampai sekarang belum tuntas dan paling banyak di daerah tapal kuda,” katanya.

Selain masalah pendidikan diniyah salafiyah, lanjut Pakde Karwo, pendidikan kita tidak menuju suatu solusi tenaga kerja formal. “Tadinya 70 persen pendidikan umum sisanya vokasional. Saat ini, kami bisa menggeser 65 persen SMK, 35 SMA. Dari SMK yang ada, baru 45 yg terakreditasi baik. Makanya banyak diberitakan di media pengangguran paling banyak dari SMK karena tidak ada tempat praktek. Banyak tenaga kerja unskill,” katanya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampirwantomengatakan bahwa saat ini Pemprov Jatim terus meningkatkan jumlah Balai Latihan Kerja (BLK) plus atau SMK mini untuk menghasilkan tenaga kerja yang terlatih.

“Pengembangan kualitas SDM menjadi hal penting terutama memperluas pendidikan vokasional. SMK mini ini juga dikembangkan Pemprov di beberapa Pondok Pesantren agar para santri yang menjalani pendidikan diniyah salafiyah bisa mendapatkan pendidikan terampil. Pemprov juga menyekolahkan sekitar 9.800 orang pengajar diniyah salafiyah ke pendidikan S-1,” katanya. (yo)

Related posts

Calon Gubernur Tri Rismaharini Janjikan Solusi Air Bersih dan Murah untuk Warga Sidoarjo

kornus

Kamasati Laporkan Sedot Pulsa Ke Polda Jatim dan Gelar Aksi Bakar Kartu Perdana

kornus

Sambut Kedatangan Kloter Pertama Jamaah Haji Debarkasi Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Pantau Langsung Jalannya Skrining Kesehatan

kornus