Makassar (MediaKoranNusantara.com) – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menerima laporan 75 hektare area Gunung Bawakaraeng terbakar. Tim gabungan masih berupaya melokalisir api agar kebakaran agar tak meluas.
“Total 75 hektare (lahan Gunung Bawakaraeng) terbakar,” ujar Nurdin di Jalan Andi Djemma, Makassar, Rabu (23/10/2019).
Akses yang sulit menuju lokasi lahan yang terbakar menjadi kendala petugas memadamkan api.
“Sudah mulai redah (kebakarannya), memang masalah yang kita hadapi karena kebakarannya itu ada di tengah, jadi akses untuk pemadaman itu sulit,” katanya.
Meski kebakaran hutan dan lahan di Gunung Bawakaraeng sudah berhasil dikendalikan, tim gabungan masih berupaya memastikan tidak ada titik api.
“Saya salut dengan sistem pemadaman yang dimiliki oleh kehutanan, itu kan bisa mempercepat, kita membawa alat ke sana dengan sigap, masyarakat titik saja (yang masih terbakar),” paparnya.
Nurdin Abdullah juga mengimbau warga tak merokok saat masuk hutan. Puntung rokok disebut bisa jadi pemicu munculnya kebakaran hutan.
“Karena ini lagi kemarau, orang merokok masuk ke hutan, tidak sadar membuang puntung rokok itu bisa menjadi pemicu,” ujar Nurdin.
Nurdin mengatakan, lahan yang terbakar di Pegunungan Bawakaraeng dan Pegunungan Lompobattang berada di ketinggian dan ditumbuhi hutan pinus. Saat musim kemarau seperti saat ini, batang hingga ranting pohon pinus dapat dengan mudah terbakar ketika ada pemicu api seperti puntung rokok.
“Nah itu (batang dan ranting pinus) kan numpuk banyak, kadang nanti sudah membesar baru ketahuan,” ujar guru besar Fakultas Kehutanan Unhas tersebut.
Nurdin mengimbau warga agar tidak merokok saat masuk ke hutan, khususnya saat masuk ke kawasan Pegunungan Bawakaraeng dan Pegunungan Lompobattang.
“Makanya kita sudah imbau berkali-kali kepada masyarakat untuk tidak merokok masuk ke hutan,” tuturnya.(dtc/ziz)