Surabaya (KN) – Misi Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mensejahterakan dan disejahterakan Masjid segera terealisasi. Tahun ini, sedikitnya 200 Bank syariah akan dibangun didirikan di Masjid-Masjid. Sedangkan untuk 2014, ditargetkan pembangunan Bank Syariah bisa mencapai 1.000 unit.Muhammad Jusuf Kalla (JK) Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Pusat menjelaskan, secara teknis dalam pendirian Bank Syariah ini masjid hanya memberikan fasilitas agar bank-bank syariah itu bisa beroperasi di masjid.
“Nantinya bank-bank Syariah ini bertujuan untuk lebih memudahkan jamaah dan jamaah bisa lebih dekat dengan Bank Syariah,” kata JK usai melantik pengurus Dewan Masjid Indonesia Jatim di Masjid Al-Akbar Surabaya, Sabtu (9/3/2013).
Dalam hal ini, kata JK, Bank Syariah tetap membayar untuk biaya sewa ataupun fasilitas yang telah disediakan. Sehingga, keberadaan bank, kata dia, bukan berarti masjid diperbolehkan untuk kegiatan komersil.
“Masjid dikomersilkan, itu tetap tidak boleh. Jadi jangan sampai mendirikan PT atau bank lain karena itu berbahaya. Nanti kalau ada apa-apa maka resikonya masjid yang kena imbasnya,” ungkapnya.
Intinya, kata dia, jangan mencampurkan kegiatan masjid dengan usaha yang bersifat komersil. Misalnya pun ingin mendirikan koperasi maka harus dilakukan antar jamaah saja dan jangan sampai melibatkan masjid.
Mantan Wakil Presiden RI ini menilai, jika target tersebut tercapai tentunya dapat menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar masjid dan masyarakat dapat dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) sehingga masyarakat dapat mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah).
“Masjid tidak hanya dipakai sebagai tempat ibadah. Tetapi juga difungsikan menjadi berbagai kegiatan yang dapat memakmurkan masyarakat. Dengan menghidupkan lembaga pendidikan, perbankan, dan pusat kesehatan serta berbagai kegiatan masyarakat,”pungkasnya. (yo)