KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

DPRD Jatim: Belum Waktunya Jawa Timur Melakukan PSBB Untuk Tingkat Provinsi

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak, menilai belum waktunya Jawa Timur melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk tingkat provinsi. Menurutnya PSBB cukup tiga daerah Surabaya Raya yang saat ini masih berlangsung yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.“Setelah ini PSBB tiga daerah yang berlangsung akan kita lakukan evaluasi. Kita berharap cukup sekali ini saja, jangan sampai diperpanjang apalagi ada daerah lain yang mengajukan PSBB,” ujar politisi Golkar ini kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).

Sahat mengatakan, agar PSBB ini berjalan lancar dan jumlah positif Covid-19 ini menurun harus didukung partisipasi masyarakat. Menurutnya masyarakat harus memiliki kesadaran untuk mematuhi dan mengikuti arahan pemerintah. “Kita harus disiplin agar PSBB cukup sekali saja,” tegasnya.

Lebih lanjut Sahat juga mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah pusat yang menginstruksikan Kementerian untuk memberikan bantuan kepada Jatim hingga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pusat yang rencananya akan meninjau dan menangani tiga klaster baru di Jatim. Menurutnya ini adalah kegiatan positif yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

Diketahui, Presiden Joko Widodo belum lama ini memerintahkan gugus tugas percepatan penanganan covid-19 membantu Provinsi Jawa Timur dalam menangani Covid-19. Mengingat angka penyebaran di Jatim yang terbanyak ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sebelumnya Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan pasien yang terkonfirmasi positif, maupun pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Surabaya, Sidoarjo, Gresik terus meningkat. Ia menambahkan sudah tidak ada cara lain lagi untuk menurunkan grafik yakni dengan sisa waktu PSBB yang kurang dari seminggu, aparat harus bertindak lebih represif lagi untuk mendisiplinkan masyarakat.

“Untuk menurunkan grafik Covid-19 harus menggunakan hammer. Jadi hammer-nya adalah kita semua, tidak bisa hanya mengandalkan Ibu Gubernur dan Pak Kapolda sendirian. Mari bareng-bareng mendisiplinkan masyarakat,” tuturnya. (KN01)

Related posts

Polrestabes Surabaya Bentuk Tim Khusus Pemburu Penjahat Jalanan

kornus

Tangani Hoaks Vaksin, Kominfo Libatkan Berbagai Lembaga

KPU sebut terima ratusan juta serangan ke situs web