KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Walikota Tolak Keinginan PDTS Naikan Tarif Tiket Masuk KBS

Walikota-Tri RismahariniSurabaya (KN) – Keinginan Perusahaan daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) menaikan harga tiket masuk dari Rp 15.000 menjadi Rp 25.000 ditolak Walikota.Kebun Binatang Surabaya harus tetap menjadi tempat rekreasi yang murah bagi warga Kota Surabaya.

Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini menegaskan, kebun binatang yang ada di Jl Setail Nomor 1 ini tidak untuk mengeruk keuntungan, seperti layaknya perusahaan daerah yang lain. Sejak awal pengambilalihan KBS di pertengahan 2013, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah siap menanggung seluruh biaya operasional. Biaya ini diambilkan dari APBD Surabaya. Nilai anggaran yang sudah disiapkan sekitar Rp52 miliar. Anggaran ini bersifat multiyears. Untuk tahun ini baru dianggarkan sekitar Rp10 miliar.

“Tujuan KBS bukan untuk keuntungan. Selain dari APBD, pendapatan bisa juga didapat dari kerjasama reklame,” katanya.

Oran nomor satu di Pemkot Surabaya ini menjelaskan, saat ini sudah ada sejumlah pihak yang siap bekerjasama dengan KBS. Kerjasama ini dalam bentuk pemberian asupan makanan satwa. Tentunya ini sangat membantu dalam mengurangi beban operasional. Program kerjasama ini dinamakan Sahabat Satwa. Bentuk kerjasamanya bisa bermacam-macam. Misalnya, ada lembaga, perusahaan, atau individu yang ingin memberi makan satu satwa saja, atau hanya ingin memperbaiki kandang satwa saja, akan diterima.

“Ada reklame ada CSR (corporate social responsibility) itu bisa dimanfaatkan juga untuk membantu KBS. Sumber-sumber pendapatan diluar tiket ini yang harus dioptimalkan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDTS KBS Ratna Achjuningrum menegaskan, meski berstatus Perusahaan Daerah, PDTS KBS berdiri bukan bertujuan untuk mencari keuntungan, tapi lebih untuk misi sosial. Artinya, keberadaan KBS untuk memberi edukasi murah bagi masyarakat. KBS juga tempat konservasi bagi satwa-satwa yang dilindungi. Dalam tiga tahun mendatang, pihaknya menargetkan KBS tidak menanggung kerugian. Baru kemudian di tahun keempat, keuntungan sudah bisa diraih. Namun, keuntungan ini bukan yang utama.

“KBS itu bukan profit oriented, maka menjadi tekanan bagi kami untuk menaikkan harga tiket masuk itu besar. Kami ini  termasuk sebagai lembaga sosial dan juga wahana pelestarian alam,” katanya.

Walikota mengakui jika jika pengeluaran untuk biaya operasional sangat tinggi. Dalam setahun, biaya operasional mencapai Rp1,7 miliar. Sedangkan pendapatan sebesar Rp1,6 miliar. Hampir 92 persen dari total pendapatan ini diperoleh dari tiket masuk. Namun, masuk ada sumber-sumber pendapatan lain yang bisa dioptimalkan. Misalnya, ada sejumlah ruang terbuka hijau di KBS yang bisa dikerjasamakan untuk advertising. (anto)

Related posts

Inovasi Program Desa Berdaya Tembus Top 30 Kovablik Jatim 2022

kornus

Menhan Prabowo Temui Emir Qatar, Bahas Peningkatan Hubungan Pertahanan

kornus

Ironis, 3 Juta Kendaraan di Jabar Menunggak Pajak

redaksi