Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berziarah sekaligus memanjatkan doa bersama dalam peringatan Haul Agung Sunan Ampel yang ke-545 di kompleks makam Sunan Ampel, Surabaya, Sabtu (19/3/2022).
Dengan mengenakan baju koko putih lengkap dengan sarung dan peci hitam, Wali Kota Eri Cahyadi tampak hadir bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan.
Di depan maqbarah Mbah Sunan Ampel, Wali Kota Eri Cahyadi juga meminta habib, kyai serta alim ulama yang hadir saat itu untuk turut mendoakan keselamatan Kota Surabaya. Terutama agar pandemi Covid-19 segera berakhir dari bumi Pahlawan.
“Keberhasilan sebuah kota adalah berkat doanya para ulama. Saya berharap, para habib, kyai, para alim ulama selalu mendoakan Kota Surabaya dan agar Covid-19 segera berakhir di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Meski di tengah rintik hujan, Wali Kota Eri Cahyadi tampak khusyuk memanjatkan doa tahlil dan sholawat bersama dengan jemaah yang hadir kala itu.
Wali Kota Eri Cahyadi menuturkan, bahwa sebuah kota akan menjadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur ketika Umara itu taat kepada ulamanya. Karenanya, dia menegaskan, meski pihaknya terus bekerja keras dalam membangun kota, maka tak akan bisa berhasil jika tak ada dukungan dari ulama.
“Karena itu saya mohon doanya. Sebab, keberhasilan kota itu karena doanya para alim ulama,” ujar dia.
Mengutip Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi), Wali Kota Eri Cahyadi menuturkan, Mbah Sunan Ampel memberikan berkah kepada warga Kota Surabaya dan sekitarnya. Maka, di momen peringatan Haul Agung Sunan Ampel ini, dia juga berharap Surabaya mendapatkan berkah dengan diberikan doa oleh para ulama.
“Sehingga kota ini bisa memberikan berkah ketika para habib, para kyai, para alim ulama selalu berdoa untuk kepentingan Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi yang juga masih berkerabat dengan nadzir (pengelola wakaf) Masjid Sunan Ampel.
Wali Kota Eri Cahyadi yang sejak kecil tinggal di lingkungan pondok pesantren juga mengungkapkan, bahwa terdapat lima ajaran dakwah Mbah Sunan Ampel yang dikenal Moh Limo. Yakni, Moh Mabuk (tidak mau minum minuman keras), Moh Madon (tidak berbuat zina), Moh Madat (tidak memakai narkoba), Moh Maling (tidak mencuri) dan Moh Main (tidak main judi). “Itulah Moh Limo atau Molimo, ajaran Sunan Ampel yang sangat terkenal,” katanya.
Menurutnya, Sunan Ampel atau Raden Rahmat, menyebarkan Islam di Tanah Jawa, termasuk hingga ke Demak. Sunan Ampel dikenal dengan cara berdakwahnya yang santun, yakni melalui pendekatan komunikasi yang khas dan membumi.
“Semoga barokah beliau terus mengalir untuk Surabaya dan Indonesia,” pungkasnya. (jack)