Surabaya (mediakorannusantara.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin Apel Bela Pasukan Pengamanan dan Penertiban Pedestrian, serta Saluran Air di Kota Pahlawan, pada Selasa (16/5/2023). Kegiatan yang digelar di Halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya itu, diikuti oleh Kepala Perangkat Daerah (PD), camat, lurah, beserta satgas Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Perhubungan (Dishub), BPBD, dan Satpol PP Surabaya.
Seusai pelaksanaan apel tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa setiap Satgas dari masing-masing PD memiliki tugas dalam menjaga pedestrian dan saluran air. Karenanya, ratusan Satgas tersebut diterjunkan di 28 ruas pedestrian yang ada di Kota Surabaya.
Dalam satu grup, satgas ini berisi 5-7 orang. Di antaranya, Dishub dan Satpol PP Surabaya bertugas berkeliling agar pedestrian tak boleh dilewati kendaraan dan tidak boleh menjadi lokasi parkir sembarangan. Kemudian Satgas DLH dan DSDABM Surabaya bertugas menjaga kebersihan pedestrian dan saluran air. Sedangkan BPBD, bertugas pada pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan.
“Se-Surabaya pedestriannya ada sebanyak 28 ruas, jadi setiap ruas ada yang bertugas, sehingga ada yang bertanggung jawab. Wilayah ini pedestriannya wilayahnya siapa? kalau yang di jalan ada pedestriannya itu langsung menjadi tanggung jawab siapa? Wilayah Jalan Basuki Rahmat siapa? Panglima Sudirman satu bagian siapa? Nanti ada nama-namanya, ada grupnya. Jadi harus membersihkan dan memantau,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Menurut Wali Kota Eri Cahyadi, pembentukan Satgas untuk menjaga, merawat pedestrian dan saluran ini merupakan salah satu contoh pelaksanaan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang tidak wajib bekerja di dalam kantor.
“Jadi kalau kita bicara tentang DLH, maka output-outcome atau tolak ukurnya adalah kebersihan di pedestrian. Maka harus di lapangan semua, karena setiap orang punya kontrak, jadi keberhasilan di titik ini adalah satu grup. Maka dia bisa mendapatkan output-outcome 100 persen, sehingga dia punya tunjangan kinerja 100 persen,” terangnya.
Ia mencontohkan, dalam menjaga kebersihan dan keamanan di pedestrian, Dishub dan Satpol PP Surabaya dapat menghubungi Satgas DLH untuk melakukan pembersihan jika ada pedestrian yang kotor. Sebab, Wali Kota Eri Cahyadi ingin memperkuat sinergi dan kolaborasi antar PD di lingkup Pemkot Surabaya.
“Ketika saya turun ke Balai RW membentuk rasa kekeluargaan, maka saya juga membentuk rasa kekeluargaan itu di antar PD. Jadi bukan persaingan tetapi keberhasilan Pemkot ketika semua PD menjadi satu. Karena tidak ada bedanya teman-teman Satgas tenaga kontrak dengan ASN Sehingga menjaga Surabaya ini ada rasa kekeluargaan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Wali Kota Eri Cahyadi mengingatkan para Kepala PD, lurah, dan camat agar tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para Satgas yang menjadi garda terdepan dalam menjaga Kota Surabaya.
“Kalau kita sudah menugaskan orang di sana, ya wani (berani) ngopi ngasih kopi, wani (berani) memberikan roti, dan berani berterima kasih. Karena seorang pemimpin yang baik adalah yang lisannya mau mengakui dan berterima kasih kepada orang lain yang lebih berjasa. Sebab, tidak mungkin lurah, camat, kepala dinas, sampai wali kota bisa menjaga pedestrian, menjaga dan kebersihan kalau tidak ada yang bertugas di lapangan,” terangnya.
Ia mengungkapkan, dalam satu kelompok Satgas, tidak hanya bertugas di satu ruas pedestrian saja, tetapi juga di beberapa ruas lainnya. Mereka tidak hanya mengawasi dan membersihkan pedestrian saja melainkan juga melihat ke dalam pedestrian (saluran air).
“Di dalam pedestrian yang ada kabel fiber optik, ada izin atau tidak, maka ditata. Sehingga fiber optik ini kalau tidak jelas atau berserakan bisa membuat aliran air tidak lancar, bahkan sampah bisa tersumbat di sana,” katanya.
Meski begitu, Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa tolak ukur keberhasilan dalam menjaga, serta merawat pedestrian dan saluran air adalah tidak ada warga yang memarkirkan kendaraan di atas pedestrian. Serta pertanggung jawaban terhadap kebersihan gorong-gorong.
“Nanti kita lihat satu bulan sekali kepala dinas membuat laporan gorong-gorong difoto, bersih atau tidak. Nah itu keberhasilannya, termasuk kalau di pedestrian pasti dekat TPS, diawasi juga TPS nya ada (sampah) yang menumpuk atau tidak. Jadi saling berkoordinasi satu dengan yang lainnya, saling membantu untuk menyelesaikan permasalahan,” jelasnya.
Di sisi lain, Wali Kota Eri Cahyadi berencana untuk bertemu dan berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya mengenai antisipasi pengguna jalan yang melawan arus lalu lintas.
“Saya juga akan bicara dengan Kapolrestabes Surabaya, biasanya di Jalan Ngaglik ada yang ngelawan arus, karena mereka tanpa sadar membahayakan dirinya sendiri. Saya tidak ingin warga saya kecelakaan, jadi saya akan koordinasi dengan kepolisian untuk jalan-jalan seperti apa. Maka saya tata dulu yang pedestrian dan saluran air untuk kebersihan,” pungkasnya. (jack)