Surabaya (Mediakorannusantara.com) – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A.H Thony mengusulkan program digitalisasi untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota Pahlawan. Program ini bertujuan untuk mendata dan menyalurkan warga yang belum kerja para sesuai dengan potensi, pendidikan, dan hobi mereka.
Hal ini disampaikan oleh A.H Thony usai melaksanakan kegiatan reses I tahun 2024 di sejumlah kelurahan Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Kota Surabaya, Sabtu (20/1/2024).
Ia mengatakan bahwa mayoritas masalah yang dikeluhkan masyarakat saat reses adalah terkait dengan pengangguran. Terutama pengangguran intelektual.
“Kebanyakan mereka adalah alumni perguruan tinggi, SMK, dan SMA. Keluhan ini muncul dari orang tua, juga dari pemuda. Mereka menempatkan masalah lapangan kerja sebagai prioritas utama,” ujar A.H Thony.
Menurutnya, masalah pengangguran ini sangat krusial. Apalagi di tengah bonus demografi yang sedang terjadi. Ia mengaku telah berdialog dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya untuk membahas solusi dari masalah ini.
“Kami sependapat dengan Pak Kadisnaker, untuk membuat program digitalisasi. Nantinya, pengangguran-pengangguran yang ada di Surabaya akan didata berdasarkan data kependudukan yang ada di Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil),” ucapnya.
“Data tersebut meliputi tahun lahir, alamat, pendidikan, jurusan, hobi, kemampuan, dan pengalaman mereka,” lanjut dia.
Ia menjabarkan bahwa data tersebut akan dikoneksikan dengan milik Disperinaker. Sehingga bisa diketahui siapa saja yang sudah bekerja dan belum. Selain itu, data tersebut juga akan dipetakan berdasarkan daerah dan latar belakang pendidikan mereka.
“Dengan begitu, kita bisa membuka lapangan usaha sesuai dengan bidangnya. Misalnya, kita membuat industri rumah tangga, seperti pembuatan sepeda, peralatan dapur, atau makanan. Maka, sistem akan mencari orang yang menganggur tetapi layak untuk masuk di situ,” paparnya.
Politisi Partai Gerindra itu berharap, program ini bisa segera direalisasikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bahkan, ia menyatakan segera menyampaikan usulan program tersebut ke pemerintah kota dan meminta agar diberikan fasilitas tambahan data di Dispendukcapil dan Disperinaker.
“Nah dengan kita menyesuaikan lapangan usaha sesuai bidang, itu menjadikan masyarakat mampu melaksanakan pekerjaan. Karena sesuai pendidikan, sesuai hobi dan sesuai kemampuan dia,” tandasnya. (KN01)