Blitar (KN) – Mari jaga perdamaian dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena itulah modal utama untuk menyukseskan pembangunan yang muaranya adalah kesejahteraan masyarakat.Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Peringatan Dharma Santi se-Blitar Raya Hari Raya Nyepi/Tahun Baru 1939 Saka yang mengambil tema “Jadikan Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi ke-Bhinekaan Berbangsa dan Bernegara demi Keutuhan NKRI” di area Candi Penataran, Kota Blitar, Minggu (16/4/2017).
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim ini mengatakan, pembangunan bisa berjalan lancar jika bangsa ini mampu bersatu serta suasananya damai, aman, nyaman dan kondusif. “Perdamaian dan Persatuan harus terus dijaga dan agar pembangunan berjalan sukses, sehingga saat ini, besok, dan seterusnya seluruh masyarakat serta generasi penerus kita bisa hidup damai dan sejahtera” katanya.
Menjaga dan mempertahankan perdamaian dan persatuan NKRI ini sangat penting, lanjut Gus Ipul, karena bangsa ini menghadapi banyak tantangan dan cobaan di era modern dimana semuanya serba Teknologi Informasi (TI). Itulah yang harus diwaspadai seluruh umat beragama, khususnya generasi muda yang masih butuh dibimbing imannya.
“Di internet, selain hal positif, bisa kita lihat banyak sekali hal negatif seperti upaya memecah belah persatuan bangsa, mulai ujaran kebencian (hate speech), berita palsu (hoax), isu-isu yang menyangkut SARA, konten-konten pornografi, ajaran radikalisme, dan lainnya” katanya.
Guna menanggulanginya, sebagai umat beragama, upaya-upaya tersebut harus disikapi dengan kepala dingin agar tidak salah paham/ mudah terpancing, dicegah sejak dini, serta diluruskan. Caranya, dengan mempelajari agama dengan benar dan tepat, menggunakan internet secara positif, serta membangun komunikasi yang harmonis antar umat beragama untuk meredam isu-isu negatif.
“Ingat, meski kita dilahirkan berbeda, tapi pada dasarnya kita adalah satu, kita sama-sama warga negara Indonesia. Sebagaimana yang kita lakukan di peringatan Dharma Santi ini” lanjutnya.
Meski peringatan ini adalah kegiatan umat Hindu, namun dihadiri pula oleh umat beragama lain. Tak hanya itu, hadir juga unsur polisi, TNI, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dan masyarakat sekitar. “Dharma Santi membuat kami yakin dan optimis bahwa NKRI akan semakin kuat, solid, dan bersatu. Bukan sebaliknya.” pungkasnya disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Peringatan Dharma Santi diawali dengan upacara ritual, seperti Puja Astuti Upacara Dharma Santi, sembahyang/ Puja Gayatri Mantram, kemudian dilanjutkan acara seremonial seperti pembacaan sioka suci, Tari Gambyong, Tari Legong Keraton, dan penyerahan Piala Ogoh-ogoh. (hms