KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Wagub Jatim Ingatkan Wartawan Harus Berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik

Gus Ipul-Acara-Peringatan- Hari Pers -Nasional 2016 Gus Ipul secara resmi melaunching web milik Komunitas Wartawan GresikGresik (KN) – Dalam menjalankan profesinya, wartawan harus selalu berpedoman pada kode etik jurnalistik. Tujuannya agar informasi yang disajikan oleh wartawan menjadi obyektif, konstruktif dan berimbang. Muaranya, masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya.“Wartawan harus profesional, salah satu ukurannya adalah dapat berpegang teguh pada kode etik jurnalistik. Pasalnya, informasi sekecil apapun yang disajikan wartawan dampaknya akan sangat dahsyat bagi masyarakat,”.

Demikian yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat  Peringatan  Hari Pers Nasional 2016, yang diselenggarakan  Komunitas Wartawan  Gresik  dengan tema  “Kebersamaan Adalah Energi Kami” di Gedung Wahana Ekpresi Pusponegoro, Kabupaten Gresik, Selasa (9/2/2016) malam.

Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim ini mengatakan, wartawan harus patuh pada ketentuan hukum, seperti Undang-Undang  Pers Nomor 40 Tahun 1999, serta kode etik jurnalistik. Artinya, wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, yaitu mencari dan menyajikan informasi.

Tanggung jawab tersebut sangat besar, karena efek tulisan wartawan bagi pembaca, dalam hal ini adalah masyarakat, akan memiliki efek yang luar biasa. Gus Ipul mencontohkan, seorang pejabat yang tidak bekerja apa-apa, jika ditulis oleh wartawan bekerja, maka citra yang terbentuk di masyarakat adalah pejabat tersebut seolah-olah bekerja keras.

“Sing nyambut gawe ketok gak nyambut gawe, sing ga nyambut gawe malah dibilang nyambut gawe. Itulah dahsyatnya tulisan wartawan, karena itu, wartawan harus profesional, salah satunya tentu berpegang teguh pada kode etik jurnalistik” kata Gus Ipul.

Lebih-lebih di jaman sekarang, kode etik jurnalistik harus dilaksanakan dengan benar oleh wartawan, pasalnya, jika tulisan wartawan sudah dimuat secara online, seperti di media sosial, maka dampaknya akan sangat panjang. “Jika sampai informasinya keliru dan sudah dibaca netizen, maka itu susah sekali dihapus karena sudah di-share kemana-mana. Anak-cucu kita bisa melihatnya” jelasnya.

“Berbeda dengan menyajikan informasi di koran dan televisi, itu  masih bisa diklarifikasi, tapi jika sudah dimuat online, akan susah diklarifikasi karena informasinya sudah di-share kemana-mana. Jadi sebelum memuat berita, wartawan juga harus cover both side agar informasinya adil” lanjutnya.

Ketua PWI Gresik Hari Pers Nasional yang mengangkat tema “Kebersamaan adalah Energi Kami” memiliki tujuan untuk merekatkan hubungan antara wartawan, pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat.

“Dengan kebersamaan dan persatuan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sapu lidi jika sebatang sendiri tidak akan kuat, tapi jika bersatu, ia akan kuat untuk membersihkan sampah, menjaga keindahan, dan lainnya. Mudah-mudahan kita mampu bersinergi mengarungi 2016, 2017, 2018, dan seterusnya” pungkasnya. (yo)

Related posts

Kemenag : Masyarakat Jangan Mudah Terpancing Dengan Iklan Tawaran Nikah Siri Online

kornus

Kejagung sebut penanganan korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo masih berlanjut

DPRD Jatim Desak Gubernur Khofifah Turun Selesaikan Surat Ijo di Surabaya

kornus