Surabaya (KN) – Dewan Kerajinan Daerah (Deskranasda) Provinsi Jatm, sesuai dengan tugas dan fungsinya, yakni membantu dan sebagai mitra pemerintah dalam membina serta mengembangkan kerajinan. Untuk itu, kedepan Dekranasda Jatim hendaknya terus berusaha dan berupaya untuk meningkatkan kualitas hasil karya atau produk UKM Jatim.Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Deskranasda) Provinsi Jatim Dra. Hj. Nina Soekarwo M.Si, saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dekranas ke 37 di Gedung Dekranasda Provinsi Jatim Jl Kedungdoro 86-90 Surabaya, Jum’at (3/3/2017).
Untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk kerajinan, pengurus Dekranasda Jatim dalam hal ini bisa mendatangkan dari luar provinsi. Sebagai contoh, untuk meningkatkan kualitas design dan mutu batik di jatim, maka dekranasda bisa mendatangkan ahli batik dari Solo dan Yogjakarta. Dengan syarat pelatihan yang diberikan design corak dan gambar batik Jawa Timuran bukan meng-adopsi dari provinsi lain.
“Begitu juga dengan Bordir, persatuan bordir Jatim juga bisa mendatangkan ahli bordir dari luar provinsi yakni dari Jawa Barat. Yang penting, satu yang harus diperhatikan dan terus dipertahankan yakni motif dan design bordir jawa Timuran bukan meng-adopsi dari daerah atau provinsi lain, “ tegas Ketua Dekranasda Jatim Bude Karwo didepan pengurus dan para undangan yang hadir.
Selanjutnya Bude Karwo mengatakan, usia ke 37 merupakan umur yang cukup matang serta cukup berpengalaman bagi sebuah organisasi. Utamanya, untuk membina dalam rangka meningkatkan kualitas pengrajin dan mengembangkan kerajinan yang berbasis sumber daya alam serta warisan budaya Indonesia, khususnya Jawa Timur. Selain meningkatkan kualitas hasil karya, hal yang paling penting dan tidak boleh diremehkan lagi adalah masalah mempromosikan produk –produk Industri Kecil Menengah (IKM). Mulai dari Batik, Bordir,Tas Kulit, Kerajinan Tangan, Buah Tangan hingga produk-produk makanan yang terkemas dengan rapi.
Menurut Bude Karwo, masalah tersebut diatas sangat penting dan harus dilakukan oleh dekranasda prov. Jatim, agar kedepan tidak kalah dengan produk-produk dari luar daerah maupun luar negeri. Sebab, saat ini eranya sudah lain dan tidak seperti dulu lagi. Ekonomi Global atau MEA, semua barang luar bisa masuk kemana saja dan produk-produk luar yang masuk ke Indonesia umumnya dan Jawa Timur khususnya, macam dan jenisnya sangat bagus dan bisa menarik konsumen.
Jawa Timur, tambahnya, merupakan tempat dan gudangnya hasil kerajinan, utamanya batik, bordir dan kerajinan kulit. Oleh karena itu, di usianya yang cukup matang ini Dekranasda Jatim, lebih memantapkan fungsinya dalam membantu, menggali, melindungi, melestarikan dan membina serta mengembangkan seni kerajinan yang berbasis nilai budaya bangsa. Sebab, bila hal tersebut terus dilakukan Dekranasda Jatim ke semua pengrajin dampaknya sangat bagus serta baik. Yaitu tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajin Jatim saja, melainkan juga bisa menjadi ujung tombak dalam memenuhi tuntutan Pasar Global serta mampu mempertahankan Jati diri bangsa.
Lebih lanjut Bude Karwo mengatakan, sebenarnya Dekranasda Jatim selama ini sudah sangat bagus . Buktinya, hasil kerajinan Jatim yakni batik ataupun bordir dan kerajinan kulit sudah diakui pasar nasional dan bahkan dunia. Bukti lain yang dapat langsung diketahui adalah dari hasil penjual hasil produk kerajinan Jatim yang dipamerkan di gedung Show room Dekranasda Jatim. Tahun 2015, hasil penjualan yang diperoleh sebesar Rp 1.337.000.395,- dengan jumlah pengunjung sebanyak 10.678 orang. Dan tahun 2016, naik menjadi Rp 1.430.000.670,- dengan jumlah pengunjung sebanyak 10.722 orang pengunjung.
“ Perlu diketahui, Show Room Dekranasda Jatim merupakan ruang pamer yang digunakan untuk memamerkan sekaligus menjualkan hasil-hasil produk kerajinan (IKM) se jatim. Untuk itu, harga yang dipatong di ruang pamer ini jauh lebih murah disbanding harga pasar. Bahkan, harganya lebih murah dibanding kita membeli di pengrajinnya sendiri. Kenapa? Karena Dekranasda tugas dan fungsinya adalah membantu para pengrajin, jadi harga yang ditawarkan tidak dibambah apa- apa alias Dekranasda tidak mengambil untung sama sekali,” jelas Bude Karwo.
Ikut hadir dalam acara tersebut, Ketua II Dekranasda Jatim Chairani Juliati, Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi, Kapala Dinas Koperasi dan UKM, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Ardi Prasetiawan, serta jajaran para pengurus Dekranasda Provinsi Jatim lainnya. (yo)