Jakarta (mediakorannusantara.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga pukul 17.30 WIB, tercatat ada 22 orang yang meninggal dunia, dan 27 korban hilang akibat bencana erupsi Gunung Semeru.
“Update pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal itu 22 orang,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (6/12/2021).
Menurut dia, korban meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo 14 orang dan di Candipuro 8 orang. Untuk di Kecamatan Pronojiwo ada 5 orang yang belum teridentifikasi. Sementara 9 korban lainnya yang sudah teridentifikasi telah dimakamkan.
Sementara itu, tim di lapangan masih fokus melakukan pencarian 27 korban hilang. BNPB juga mencatat ada 2.970 unit rumah rusak akibat bencana erupsi Gunung Semeru.
Sebelumnya, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq telah menetapkan status tanggap darurat bencana dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.
Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris. (ip/sup)