Surabaya (KN) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Wilayah IV Surabaya mencatat perbankan di Jawa Timur selama triwulan I 2014 menyalurkan kredit Rp307,54 triliun atau naik 24,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga sepanjang tiga bulan pertama 2014 Rp338,76 triliun naik 14,8 persen dibanding periode sama 2013 lalu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Dwi Pranoto menguraikan, indikator kredit dan dana pihak ketiga di Jawa Timur tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan kredit nasional 20,4 persen dan DPK 12,4 persen. “Kualitas pertumbuhan kredit masih terjaga tercermin dari NPL (Non Performing Loan) 2,09 persen,” jelas Dwi, di Surabaya, Senin (7/4/2014).
Dwi menguraikan dari total kredit yang disalurkan, 73,6 persen di antaranya kredit modal kerja dan investasi. Adapun komposisi DPK, kata dia, tabungan Rp149,87 triliun (pangsa pasar 44,2 persen) dan tumbuh 12,4 persen dibanding periode sebelumnya. Sedangkan deposito Rp136,79 persen (pangsa pasar 40,4 persen) serta tumbuh 21,5 persen dari periode sama sebelumnya.
Sementara itu, Sepanjang triwulan I 2014 penarikan uang pecahan Rp10.000 sampai Rp20.000 di Jawa Timur meningkat 54 persen-56 persen meski secara akumulatif nilai total uang yang ditarik tidak menunjukkan kenaikan permintaan.
Dwi Pranoto menjelaskan aliran uang keluar pada triwulan pertama 2014 Rp8,1 triliun, hampir sama dengan periode sama tahun lalu yakni Rp8,1 triliun.
Meski jumlah yang ditarik sama, lanjut Dwi, pecahan uang kecil Rp5.000-Rp20.000 mengalami permintaan lebih tinggi. Fenomena tersebut dipengaruhi kebijakan menjaga uang layak edar sekaligus didorong momen pemilihan umum.
“Peningkatan pecahan itu lebih karena terkait dengan kebijakan mendorong peredaran uang layak edar melalui layanan penukaran uang maupun kas keliling,” jelasnya. (ovi)