Probolinggo, mediakorannusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyelenggarakan pelatihan untuk petani tembakau dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas tembakau varietas Paiton Voor Oogst (VO).
“Kami terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani tembakau dengan meningkatkan produktivitas hasil panen,” kata Kasi Tanaman Perkebunan Semusim DKPP Probolinggo Evi Rosellawati di Probolinggo, Senin.31/5
Menurutnya, para petani tembakau yang tergabung dalam kelompok petani dikumpulkan sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas tembakau Paiton VO tersebut.
Kegiatan itu dilaksanakan di empat kecamatan potensi tembakau yang meliputi Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran, dan Besuk dengan masing-masing kecamatan diikuti oleh 25 anggota kelompok tani.
Ia menjelaskan peningkatan mutu dan kualitas tembakau varietas Paiton VO itu dilakukan dengan langkah-langkah preventif awal maupun saat pelaksanaan penanaman tembakau.
“Upaya preventif dilakukan melalui SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) serta penyediaan benih unggul berupa benih yang berserfitikat,” katanya.
Selama kegiatan, lanjut dia, para petani tembakau itu mendapatkan materi dari narasumber yang berasal dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang dan UPT Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan Provinsi Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Balittas Malang memberikan materi tentang penerapan budidaya tembakau sesuai Good Agricultural Practices (GAP) mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, pemupukan yang tepat, pemeliharaan pasca panen dan antisipasi iklim.
“Misalnya saat tanaman tembakau sudah tumbuh, tiba-tiba hujan. Untuk mengantisipasi hal itu dilakukan dengan membuat got dan guludan agar posisi tanah tinggi sehingga air hujan mengalir dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu UPT Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan Provinsi Jawa Timur memberikan materi berkaitan dengan peredaran benih berupa benih unggul yakni benih yang dipakai harus benih yang sudah berlabel dan sebelumnya harus diuji laboratorium.
“Kegiatan itu bertujuan untuk merefresh kembali pengetahuan petani karena memang kegiatan itu rutin dilakukan setiap tahun menjelang masa tanam tembakau, sehingga tanamannya berkualitas dan bermutu, serta mampu meningkatkan kualitas bahan baku tembakau,” katanya.
Evi menjelaskan kegiatan itu juga bisa menjadi sarana untuk memberikan informasi kepada petani bahwa tembakau merupakan produk kompetitif, sehingga hasil panennya harus bermutu dan berkualitas karena jika tidak ada peningkatan, maka akan kalah bersaing dengan daerah lain.
“Saya harapkan tanaman tembakau varietas Paiton VO bisa tumbuh dan berkembang dengan baik karena Paiton VO itu merupakan salah satu kekayaan Kabupaten Probolinggo yang harus tetap eksis dan bertahan,” ujarnya.(wan/an)