KORAN NUSANTARA
Nasional

Tantangan Pemilu 2024 Sangat Besar, Butuh Persiapan Matang dan Antisipatif

Jakarta (mediakorannusantara.com) – Tantangan di pemilihan umum (Pemilu) 2024 sangat besar dan berat, sehingga butuh persiapan yang matang dan antisipatif.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Bahtiar, melalui keterangan tertulis, Jumat (3/9/2021).

“Pemilu dan pilkada pada 2024 merupakan hajatan demokrasi besar dalam waktu yang sama sehingga butuh persiapan yang matang dan antisipatif,” kata Bahtiar.

Menurutnya, dalam memperkuat persiapan pemilu itu sekaligus menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin terjadi, faktor  pembiayaan harus diperhatikan sejak tahapan persiapan.

“Jadi, persiapan harus dikasih anggaran, juga untuk anggaran informasi teknologi (IT), sosialisasi, dan lainnya. Berikan anggaran yang cukup di awal. Mohon maaf, anggaran pada masa persiapan itu yang penting karena akan menentukan selanjutnya,” kata Bahtiar.

Bahtiar menegaskan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 perlu strategi dan metode untuk meyakinkan publik yang baik karena pada waktu yang sama rakyat yang menjadi konstituen juga beragam sekali.

“Bayangkan, pemilu diikuti jumlah calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten, kota, dan provinsi, serta calon anggota DPR RI, kemudian jumlahnya dikali jumlah partai. Belum lagi calon bupati, wali kota, dan presiden beserta tim sukses,” ujar Bahtiar.

Kendati demikian, Bahtiar bersyukur penyelenggaraan Pemilu 2024 memiliki waktu persiapan yang lumayan cukup, yakni 2,5 tahun.

“Harus dimaksimalkan. Kita punya pengalaman keberhasilan Pilkada Serentak 2020,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, I Dewa Kade Wiarse Raka Sandi menyampaikan sejumlah langkah persiapan.

Persiapan yang harus disusun sejak saat ini, menurut dia, antara lain penyusunan regulasi, pengembangan aplikasi infrastruktur, uji coba dan simulasi, waktu sosialisasi kepada pemangku kepentingan terkait, dan bimbingan teknis.

Salah satu antisipasi yang perlu dilakukan, lanjut dia, adalah COVID-19 masih mewabah pada Pemilu 2024. Maka, harus disiapkan anggaran tambahan di luar pelaksanaan pemilu, yakni anggaran akomodasi protokol kesehatan.

“Persediaan Alat Pelindung Diri (APD) di daerah dan lainnya harus diantisipasi karena bersamaan dan pada tahun anggaran yang sama. Akan tetapi, kita berharap pandemi berakhir sehingga beban anggaran bisa berkurang,” ujarnya. (ip/sup)

Related posts

Kapolri sebut Siapapun Pemimpinnya akan Berat jika 2024 Terjadi Polarisasi

BNPB: Korban Meninggal akibat Gempa Sulbar Bertambah 91 Jiwa

Presiden Jokowi Lantik Yahya Cholil Staquf Jadi Wantimpres

redaksi