Surabaya (KN) – Jajaran pemerintah daerah diminta mengambil langkah strategis untuk mengatasi berbagai permasalahan pembangunan kesehatan di daerahnya masing-masing. Diantaranya masalah pemenuhan dan distribusi tenaga kesehatan, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas pelayanan kesehatan, penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar. Serta, perwujudan kawasan tanpa rokok dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014 mendatang.
Kepedulian jajaran pemerintah daerah hendaknya diwujudkan secara konkrit dengan menyediakan sumber daya termasuk alokasi anggaran daerah yang mencukupi bagi terwujudnya pelayanan kesehatan yang komprehnsif dan bermutu bagi seluruh rakyat.
Pesan tersebut disampaikan dalam pidato Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr Nafsiyah Mboi, Sp.A MPH yang dibacakan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, pada upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48 di Taman Surya, Selasa (12/11/2013).
“Mari kita jadikan momentum Hari Kesehatan Nasional 2013 untuk melakukan refleksi tentang apa yang dapat kita berikan bagi kesehatan dan kesejahteraan bangsa tercinta. Kita masih harus bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas dan bekerja tuntas, untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif,” sambung walikota.
Tema utama Hari Kesehatan Nasional (HKN) periode 2010-2014 adalah “Indonesia Cinta Sehat”. Tema inspiratif ini dipilih untuk menggerakkan segenap komponen bangsa guna mencapai hidup sehat. Untuk Kota Surabaya, masyarakat dinilai sudah bisa berperilaku sehat.
“Insya Allah sudah (cinta sehat). Perilaku hidup bersih dan sehat harus kita masyarakatkan dan ditanamkan sejak usia dini agar benar-benar menjadi budaya di masyarakat yang dipraktekkan sepanjang hari,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita.
Dijelaskan Febria, sesuai instruksi dari Menteri Kesehatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berusaha untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait kesehatan warga Kota Pahlawan. Termasuk juga penyediaan dan pemeliharaan fasilitas pelayanan kesehatan, penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar, serta perwujudan kawasan tanpa rokok.
“Kalau untuk kawasan tanpa rokok di Surabaya sudah ada. Kita juga fokus untuk penurunan penderita HIV/AIDS,” sambung Feni-panggilan Febria Rachmanita.
Sesuai upacara, juga dilakukan penandatanganan pencanangan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan tahun 2014 yang ditandatangani oleh Walikota Surabaya, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bapemas KB, Nanis Chaerani. (anto/hms)