Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang olahraga atau sport science sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet. Di beberapa negara maju, sport science sudah dikembangkan sejak lama. Untuk itu, sport science harus terus dikembangkan di Indonesia.Pesan tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-34 Tahun 2017 di GOR Futsal Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Rabu (27/9/2017) pagi.
Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim Soekarwo, sport science ini penting dilakukan terlebih saat ini eranya pengetahuan dan teknologi. Hampir semua bidang memanfaatkan hal ini, seperti ekonomi, seni dan budaya. Dalam bidang olahraga, penerapan sport science bisa dilakukan sejak seseorang mulai lahir hingga berusia 8 tahun. “Masa ini paling bagus dalam pembentukan kualitas otak, jadi gizinya harus baik, baru setelah itu dilakukan pembinaan,” terangnya.
Konsep sport scince ini tak hanya mempelajari fisik semata, tapi juga anatomi, fisiologi, biomekanika, statistik, nutrisi, psikologi, tes pengukuran, dan sejarah. Termasuk mengecek kualitas organ tubuh seorang atlet mulai jantung, paru-paru dan otot. Pemprov Jatim sendiri terus melakukan kerjasama termasuk dengan Australia Barat terkait hal tersebut. “Siang ini kami akan MoU dengan Australia Barat di Grahadi,” kata Pakde Karwo.
Ditambahkannya, beberapa negara besar yang sering menjuarai ajang internasional seperti Olimpiade memiliki SDM yang baik. Hal ini karena mereka memperhatikan dua hal, yakni kesehatan dan pendidikan. Selain fisik yang bagus, seorang atlet juga harus memiliki kecerdasan. “Dua hal ini saling terkait,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, Pakde Karwo mengapresiasi Unesa yang memiliki fokus disiplin di bidang olahraga dan sudah menerapkan sport science. Untuk itu, kerjasama antara Pemprov Jatim dan Unesa di bidang sport scince terus dilanjutkan. “Ini harus dirujuk di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Nasionalisme Konkret
Menurut Pakde Karwo, prestasi yang diraih para atlet di ajang internasional sangat berkaitan dengan nasionalisme dan cinta tanah air. Dimana bendera merah putih berkibar di luar negeri hanya dua kali, saat kunjungan Presiden dan saat seorang atlet berprestasi di ajang internasional. “Ini merupakan bentuk nasionalisme yang konkret, menaikkan harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui naiknya bendera merah putih di luar negeri,” terangnya.
Pada kesempatan ini, Pakde Karwo minta para penanggungjawab dalam bidang olahraga untuk terus berinterospeksi. Kontribusi apa saja yang telah diberikan kepada bangsa dan negara dalam ajang internasional. Ia juga meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim untuk mencari bibit sejak awal, setelah itu diserahkan kepada KONI untuk dilakukan pembinaan. “Prestasi ini membuat produktivitas naik karena bangga,” katanya.
Tema peringatan Haornas kali ini adalah “Olahraga Menyatukan Kita”. Melalui tema ini Pakde Karwo berharap tumbuh semangat sportivitas dan jiwa ksatria sebagai bagian mempererat persatuan dan kesatuan. Ia juga berharap agar para atlet Indonesia khususnya Jatim mampu berprestasi dan membanggakan di ajang PON Papua dan Asian Games mendatang. (KN04/dw)