Surabaya (KN) – Kosongnya kegiatan di DPRD Surabaya mejelang akhir tahun ini dimanfaatkan anggota dewan dengan melakukan inspeksi mendadak (Sidak). Sayangnya, sidak yang dilakukan tak terarah sehingga terkesan hanya jalan-jalan saja.
Padahal untuk melakukan sebuah sidak itu, ada anggaran khusus atau biasa dikenal dengan pemberian SPJ (Surat Perjalanan). Nah pengeluaran SPJ itulah yang biasanya ada nominalnya.
Seperti sudak yang dilakukan Komisi C DPRD Surabaya, Selasa (18/12), siang ke Dinas Pertanian Kota Surabaya. Sidak itu hanya melihat situasi di kantor yang berada di luar kompleks Balai Kota, yakni di kawasan Pagesangan.
Di tempat itu, beberapa anggota dewan justru hanya melihat-lihat hewan peliharaan Dinas Pertanian yang ada di halaman belakang kantor. Bahkan ada juga anggota dewan wanita yang sengaja berfoto dengan ular peliharaan dinas itu.
Terkait sidak yang diikuti enam legislator Komisi C dan beberapa wartawan itu, Ketua Komisi C Sachiroel Alim Anwar menjelaskan jika pihaknya ingin melihat potensi di dinas Pertanian.
“Dinas ini memiliki potensi besar untuk rakyat seperti program urban farming, tapi kenapa diberi anggaran kecil. Berbeda dengan dinas lain yang anggarannya besar, tapi serapannya kecil. Ini sangat disayangkan,” ujar Alim, sapaan akrab politikus Partai Demokrat ini.
Karuan saja sidak Komisi C itu membuat beberapa wartawan yang mengikuti kecewa. Semula wartawan ikut karena rencana sebelumnya Komisi C akan sidak ke beberapa lokasi proyek pembangunan yang masih amburadul di akhir tahun ini, dan sidak pembangunan SPBU milik Pertamina di Jl Ketintang Madya, yang permohonanya pernah ditolak Walikota. Tetapi pembangunan SPBU di kawasan permukiman itu tetap jalan. (anto/Jack)