KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Sekdaprov : Penyuluh Pertanian Harus Dipertahankan

Sekdaprov- Jatim- Kepala BKP- Jatim- Para PenyuluhSidoarjo (KN) – Keberadaan penyuluh pertanian harus dipertahankan, dibina serta ditambah jumlahnya. Ini penting sebab penyuluh baik pertanian, perikanan maupun kehutanan berperan sangat strategis dalam membangun ketahanan pangan nasional.Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi MM, saat membuka acara sosialisasi pemberian penghargaan Bidang Penyuluhan Tahun 2016 Provinsi Jatim di Hotel Utami, Sidoarjo, Senin (25/4/2016).

Ia mengatakan, dengan adanya penyuluh terbukti mampu memberdayakan potensi pertanian yang ada di desa. Dicontohkan saat ini banyak penemuan produk pertanian unggul seperti pada satu pohon nangka bisa berbuah nangka dan mangga, atau kelapa yang buahnya lebat dan besar sehingga dicari di pasaran. “Para Penyuluh Pertanian, Perikanan maupun Kehutanan merupakan pahlawan pertanian, karenanya kesejahteraannya mesti diperhatikan,” ungkapnya.

Menurutnya, kedepan para penyuluh tersebut bisa diusulkan untuk dibiayai oleh pemerintah pusat. Diharapkan dengan pembiayaan dari pemerintah pusat maka gaji yang diterima para penyuluh bisa diberikan selama 12 bulan penuh. “Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yang berjumlah sembilan ribu orang dan tersebar di seluruh Jatim, adalah motor penggerak pembangunan ketahanan pangan mulai dari rumah tangga/keluarga hingga ke wilayah,” urainya.

Ia menambahkan, penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan upaya pemberdayaan petani, pembudidaya ikan, dan pelaku usaha pertanian lainnya untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteran. “Seperti kita ketahui bersama meningkatnya kesejahteraan petani adalah tujuan utama dari pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanana,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, dalam rangka peningkatan produksi pangan strategis nasional diperlukan koordinasi program dan kegiatan kecamatan melalui kegiatan penyuluhan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang berkedudukan di kecamatan. Dalam penyelenggaraannya BP3K dituntut untuk berkontribusi tercapainya sasaran strategis pembangunan pertanian tahun 2015 – 2019.

Sasaran strategis tersebut lanjutnya, terdapat enam poin diantaranya pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi gula, daging sapi, bawang merah dan aneka cabai. “Dalam sasaran strategis itu juga tertuang peningkatan pendapatan keluarga petani. Karenanya para penyuluh BP3K harus bekerja optimal untuk mewujudkannya,” pungkasnya. (yo)

Related posts

Audiensi Bersama Gubernur Khofifah, Plt Walikota Whisnu Sakti Buana Bahas Antisipasi Covid-19 Pasca Libur Nataru

kornus

Ketum Yht : Siap motori mutu Pendidikan Berkualitas

Tunjuk DAMRI, Kemenhub Siapkan Angkutan Lintas Batas Negara Rute Kupang-Dili