Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono memastikan penyembelihan hewan qurban yang dilakukan di Jatim harus dilakukan secara baik dan benar. Sehingga, hasil penyembelihannya dapat menghasilkan daging yang halal.“Pesan ibu Gubernur Khofifah, setiap hewan qurban yang ada di Jatim harus terjaga kesehatannya dan sebelum dilakukan penyembelihan harus dilakukan dengan baik dan benar, sehingga menghasilkan daging yang halal ketika dikonsumsi oleh masyarakat,” ungkap Sekdaprov Heru Tjahjono saat membuka Bazar Ternak Qurban dan Pelepasan Tim Pemeriksaan Ante Mortem -Post Mortem Tahun 2019 di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Jl Ahmad Yani 202 Surabaya, Kamis (8/8/2019).
Ia mengatakan, Dinas Peternakan Prov. Jatim harus bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan hewan qurban atau ternak kepada masyarakat. Terutama, mendekati Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah.
Sekdaprov menjelaskan, bahwa beberapa waktu yang lalu pada saat melakukan kunjungan di Rumah Potong Hewan (RPH) di Pegirian Surabaya, ibu Gubernur Jatim menekankan kepada RPH untuk berhati-hati dalam setiap melakukan pemotongan. Tak hanya itu, hewan yang datang di RPH harus bisa dipastikan kondisinya dalam keadaan sehat dan siap dipotong.
“Maka guna menindaklanjuti pesan dari ibu gubernur bahwa hewan qurban harus sehat dan siap potong sehingga daging yang dihasilkan halalan toyibban. Tolong kepada Disnak Prov. Jatim untuk selalu menginformasikan kepada masyarakat bahwa penyembeliham hewan qurban baik menjelang Idul Adha maupun hari biasa bahwa di Jatim dilakulan secara halal,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Prov. Jatim Drh. Wemmi Niamawati MMA mengatakan, dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penjualan, penyediaan dan pemilihan hewan qurban, serta penjaminan status kesehatan hewan qurban, Disnak Prov. Jatim menggelar Bazar Ternak dan pelepasan Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Ante Mortem-Post Mortem Ternak tahun 2019.
Bazar Ternak Qurban ini, lanjut Wemmi terdapat beberapa kegiatan yang diselenggarakan, antara lain menyediakan hewan qurban sebanyak 11 stand, terdiri 3 stand ternak sapi dan 8 stand ternak kambing dengan total ternak sebanyak 400 ekor (50 ekor sapi dan 350 ekor kambing).
Untuk tim pemeriksa kesehatan hewan Ante Mortem-Post Mortem hewan qurban dilakukan secara simbolis kepada 300 petugas baik medik veteriner (dokter hewan) maupun paramedik veteriner dengan total petugas se Jatim sebanyak 1.250 orang.
Ia berharap, bazar ternak qurban ini dapat mengedukasi atau menjual hewan qurban yang sehat berdasarkan berat badan dan bukan lewat taksiran. Sehingga terjadi kepastian harga antara penjual dan pembeli. Selain itu juga diharapkan dapat memastikan hewan qurban yang dijual telah diperiksa oleh Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan dan dikeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan. (KN04)
.