Tangerang (mediakorannusantara.com) – Pemerintah kembali menerima kedatangan vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca sebanyak 482.000 dosis.
Vaksin dalam bentuk jadi tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) pada Senin (20/12/2021) sekitar pukul: 15:45 WIB yang diangkut menggunakan maskapai Emirates Airlines. Vaksin AstraZeneca dimaksud merupakan hibah COVAX Vacility.
Di tengah mulai masuknya varian Omicron di Indonesia, kedatangan vaksin tahap ke-162 menjadi ikhtiar signifikan untuk melindungi diri segenap warga negara Indonesia.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, adanya Omicron ini haruslah membuat kita sebagai warga negara lebih mawas diri, vaksinasi bagi yang belum, dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Seperti diketahui sejumlah negara menerapkan lockdown karena meningkatnya kasus akibat Omicron. Jangan sampai di Indonesia, hal itu terjadi. Maka, upaya pencegahan melalui kehati-hatian dan menaati protokol kesehatan, serta tidak menunda-nunda vaksinasi, harus terus dioptimalkan.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan virus COVID-19 jenis lainnya dengan murangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
“Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19, terutama Omicron yang laju penyebarannya sangat cepat,” kata Nadia.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Terlebih mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.
Indonesia kata Nadia, salah satu negara paling aman dari COVID-19. Apabila keluar dari zona aman maka menuju zona bahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif.
“Penting sekali bagi kita untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular COVID-19, terlebih dengan adanya varian Omicron saat ini. Jadi saya tegaskan kembali agar tidak berpergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama,” kata Nadia.
Kasus COVID-19 di beberapa negara Eropa, Afrika dan Amerika saat ini melonjak tajam mencapai rekor tertinggi seiring dengan menyebarnya varian Omicron yang memiliki daya tular lima kali lipat dari varian Delta.
Pemerintah memprediksi arus balik warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di luar negeri atau yang akan berpergian ke luar negeri dalam seminggu kedepan ini akan mencapai puncaknya di minggu pertama dan kedua Januari seiring dengan berakhirnya liburan Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun sedang dilakukan pemerintah sebagai langkah melindungi anak dari COVID-19. Terutama ketika anak memulai pembelajaran tatap muka di sekolah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, dengan vaksinasi anak, maka orang tua akan lebih percaya diri.
“Orang tua jadi lebih percaya diri untuk memastikan anaknya aman ketika memasuki pembelajaran tatap muka. Selain itu, anak-anak merupakan bagian dari mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Muhadjir.
Menurutnya, angka fatalitas akibat COVID-19 terhadap anak memang rendah. Tetapi potensi penyebaran dari anak ini terutama kepada lansia karena mereka dekat dengan neneknya, kakeknya maka punya potensi besar, karena itu vaksinasi penting dilakukan.
Menko PMK optimis pada akhir 2021 ini 6,6 juta anak telah mendapatkan vaksin COVID-19 minimal dosis pertama. Karena vaksinnya sudah siap dan nanti kemudian akan terus dilanjutkan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun pada 2022.
“Kepada orang tua saya mohon anaknya dimotivasi dibesarkan hatinya dan diupayakan agar mendamping mereka saat divaksin. Kemudian kita telah pastikan vaksin untuk anak ini aman. Seandainya ada gejala ikutan maka tidak akan membahayakan anak,” kata Muhadjir.
Pemerintah menargetkan total 26,5 juta anak mendapatkan vaksinasi COVID-19. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap dengan tahap pertama akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen. (ip/sup)