Surabaya (KN) – Satpol PP Surabaya kembali melakukan penertiban terhadap penggunaan trotoar untuk parkir sepeda motor. Sebab fungsi trotoar adalah untuk pedestrian bukan parkir.Menurut Kasatpol PP Irvan Widyanto pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan trotoar sebagai lahan parkir dan digunakan keperluan lain yang merusak pendistrian atau trotoar untuk kepentingan bisnis. Sebab sesuai Perda No 10 tahun 2000, fungsi trotoar adalah untuk pedestrian atau pejalan kaki.
“Kita ingin agar pedestrian kembali sebagai fungsinya semula. Yaitu untuk pejalan kaki. Bukan untuk parkir ataupun tempat berjualan,” kata Kasatpol PP Irvan Wadyanto.
Karenanya Satpol PP kini membentuk tim khusus yang bertugas untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang belum mengerti terkait fungsi trotoar ini. Bahkan tidak hanya itu, pengendara motor yang biasa naik ke trotoar bila jalan macet juga akan ditertibkan. “Pedestrian kan utamanya untuk pejalan kaki, jadi kita ingin pedestrian bersih dari keperluan lain selain untuk pejalan kaki,” tegas Irvan.
Pasalnya, penggunaan pedestrian diluar peruntukkannya, dirasakan mengurangi nilai estetika. Terparah, merusak kondisi pedestrian itu sendiri. “Karena banyak yang digunakan untuk parkir, banyak pedestrian yang rusak. Kita tidak ingin luasannya terus bertambah,” katanya.
Seperti diketahui, meski Pemkot Surabaya telah mengeluarkan miliaran rupiah untuk pembangunan pedestrian disepanjang jalan Kota Surabaya, ternyata banyak yang beralih fungsi. Misalnya, digunakan untuk memarkir kendaraan, tempat berdagang ataupun untuk keperluan lain diluar untuk pejalan kaki. Kondisi seperti ini banyak dijumpai di sejumlah pedestrian yang kebetulan berada di dekat pusat bisnis ataupun perkantoran.
Menyoal, sanksi bagi pelanggar, kata Irvan, saat ini masih dilakukan penggodokan di Bagian Hukum. “Ini kan masih sosialisasi Perda. Jadi soal sanksi masih dalam tahapan pembahasan,” pungkasnya. (anto)