Surabaya (KN) – Aksi demo tolak kenaikan BBM oleh para serikat buruh di kantor gubernur, kamis (28/3). Ribuan massa aksi demonstrasi dari para serikat buruh yang menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) memenuhi area kantor Gubernur Jawa Timur, Kamis (29/3).Dalam pantau di Lapangan masa dari serikat pekerja seluruh Indonesia (SPSI), Forum Serikat Buruh Indonesia (FSBI), Lumbung Informasi Rakyat (Lira) melakukan orasi dan berteriak agar pemerintah menolak kenaikan BBM dan menyatakan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiono telah gagal mensejahterahkan rakyat.
“Kami menilai bahwa kepimpinan presiden SBY dan Budieono telah gagal mensejahterahkan rakyat miskin,” teriak orator demo di depan Kantor Gubernur, Kamis (29/3).
Bahkan, saat Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendatangi ribuan buruh pengunjukrasa, hujatan-hujatan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkumandang lewat pengeras suara demonstran. Saat itu, Gubernur didampingi Wagub jatim, Saifulah Yusuf, Imam Sunardi Ketua DPRD Jatim, Irjen Polisi Hadiatmoko Kapolda Jatim, dan Mayjen TNI Murdjito Pangdam V/Brawijaya.
Sempat terjadi debat panas antara Gubernur dan orator soal rencana kenaikan harga BBM dan sistem kerja outsourcing. Gubernur didesak untuk menyatakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM dan sistrm kerja outsourcing.
Namun Gubernur menolaknya karena merasa sistem outshourching bukan kewenangannya. Tapi upaya untuk menekan harga sembako dalam kewenangan Gubernur sudah disiapkan Pemprov Jatim dengan subsidi transportasi.
“Ongkos angkut distribusi sembako di 38 kabupaten/kota seluruhnya akan ditanggung oleh Pemprov Jatim. Ini untuk mengurangi dampak kenaikan harga BBM supaya harga sembako tidak melambung di tingkat konsumen,” kata Gubernur.
Soal penolakan rencana kenaikan BBM dan penolakan sistem kerja outsourcing, Gubernur menawarkan para perwakilan buruh untuk diantar ke Jakarta menemui pemerintah pusat, menyampaikan aspirasinya.
Gubernur bersama Wagub, Kapolda, dan Pangdam Brawijaya pun mengajak para perwakilan buruh untuk membicarakan di ruang Binaloka. Mereka dikawal sangat ketat oleh anggota Gegana Brimob bersenjata lengkap.
Pengamanan
Sementara itu Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto mengatakan, untuk pengamanan demo di Surabaya ini pihaknya menurunkan 3,339 personel, antara lain dari polrestabes Surabaya, Polda Jatim, Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Terkait dengan Lalu lintas pihaknya mengatakan akan melakukan penutupan jalan apabila kondisi buruh menjadi banyak saat demo di kantor Gubernur. “Penutupan jalan akan dilihat situasi di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko mengatakan, tidak ada satupun demonstran yang diamankan dan pihak polisi tidak akan memakai alat penyetrum kepada para demonstran. “Saya jamin tidak ada dan masa yang sempat diamankan sudah di pulangkan langsung,” ujarnya.
Untuk pengamanan ini pihak Kepolisian melakukan sistem terbuka dan tertutup terbuka yaitu melibatkan sabhara, Samapta, dan Lantas. Sedangkan tertutup akan mengerahkan Intel, Reserse. (anto)