KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Program Keluarga Harapan Tekan Angka Kemiskinan

Wagub -Jatim - Saifullah Yusuf- Memberikan -Pengarahan - pendamping -operator -program- keluarga- harapandam V Brawijaya (1)Surabaya (KN) – Peran Program Keluarga Harapan (PKH) sangat penting terutama dalam membantu pemerintah menekan angka kemiskinan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka acara Pemantapan Pendamping dan Operator Program Keluarga Harapan Jawa Timur di Gedung Balai Prajurit, Kodam V Brawijaya Surabaya, Selasa (27/10/2015).Menurut Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul ini, persentase penduduk miskin di Jatim sejak tahun 2009 semakin menurun. Pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin di Jatim sekitar 16,68 juta orang dan sampai Maret 2015 jumlahnya turun menjadi 12,34 juta orang.

Lebih lanjut menurutnya, peran operator dan pendamping PKH sangat strategis terlebih dalam mendorong masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Operator dan pendamping diperlukan untuk mendampingi keluarga sangat miskin sampai tingkat kecamatan. “Pendamping tugasnya mendampingi dan mengubah mindset, sehingga diharapkan dapat mendorong keluarga sangat miskin untuk merubah kehidupannya,” lanjut Gus Ipul.

Dengan adanya pemantapan ini, Gus Ipul berharap agar operator dan pendamping PKH mendapat penyegaran dan data perkembangan terbaru, terlebih bagi mereka yang sudah lama menjadi operator dan pendamping (sejak tahun 2007). Tak hanya itu, mereka sekaligus akan diberi tahu target prioritas program-program pemerintah supaya bisa sekaligus ikut mendampingi. “Intinya, mereka diberi tahu tentang program skala prioritas, dan mereka harus belajar mengenai dinamika masyarakat kita” ujarnya.

Gus Ipul juga mengusulkan agar ke depannya diadakan sertifikasi bagi operator dan pendamping PKH agar mereka lebih profesional dan berpengalaman. Saat ini jumlah pendamping PKH di Jatim sebanyak 2.359 orang, sedangkan operator sebanyak 148 orang.

Pelaksanaan program PKH ini bukan berarti tidak ada masalah. Menurut Gus Ipul, masih banyak data mengenai rumah tangga sangat miskin yang sudah tidak valid. Selain itu, masih banyak keluarga yang belum memanfaatkan uang bantuan sesuai dengan kebutuhannya, misal untuk kesehatan dan pendidikan.

Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, Dr. Sukesi, Apt, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk mempererat koordinasi pendamping dan operator PKH se-Jatim, meningkatkan koordinasi antara unit pelaksana PKH provinsi dan kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan, serta meningkatkan kualitas sumber daya pendamping dan operator.

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program bantuan tunai untuk rumah tangga sangat miskin yang memiliki anak usia 0-6 tahun, anak di bawah usia 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar, serta ibu hamil. Program yang digagas oleh Kementerian Sosial ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan memastikan generasi selanjutnya menyelesaikan pendidikan dasar.

Program PKH di Jawa Timur dimulai sejak tahun 2007 di 21 kabupaten/kota dengan jumlah rumah tangga sangat miskin sebanyak 212.276 keluarga. Pada tahun 2015 ini, PKH di Jatim telah dilaksanakan di 38 kabupaten/kota dengan jumlah keluarga miskin sebanyak 546.468 keluarga. (yo)

Related posts

Gubernur Mohon Do’a Para Ulama Agar Jatim Segera Terbebas Covid-19

kornus

Selama Pandemi, BPKP akan Kawal Tender

Wakil Ketua DPRD Jatim Harap BUMD Berikan Kontribusi Maksimal Agar PAD Jawa Timur Bisa Ditingkatkan

kornus