KORAN NUSANTARA
Headline indeks Nasional

Presiden SBY Tinjau Pelaksanaan JKN di Surabaya

-Presiden-di-Puskesmas-Pucang-surabayaSurabaya (KN) – Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Surabaya yang dimulai sejak 1 Januari 2014, mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada Sabtu (4/1/2013) siang kemarin, Presiden SBY bersama ibu negara dan beberapa menteri berkunjung ke Puskesmas Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng untuk meninjau langsung pelaksanaan program JKN.

Selama hampir 30 menit, Presiden SBY meninjau loket pelayanan, laboratorium, poliklinik, ruangan lansia dan berbincang dengan beberapa petugas Puskesmas. “Kalian harus melayani masyarakat dengan sepenuh hati karena itu adalah ibadah. Mari kita dukung dan kita awasi program ini sehingga bisa berjalan baik,” tegas Presiden SBY kepada petugas di loket pelayanan Puskesmas Pucang Sewu Surabaya.

Setelah berkunjung ke Puskesmas Pucang Sewu, Presiden SBY lantas melanjutkan kunjungan ke RSUD Dr.Soetomo. Presiden mengajak semua dokter dan petugas kesehatan untuk menyukseskan program JKN ini. “Kalaupun di seluruh nusantara masih ada kekurangan, itu masih wajar karena program ini masih baru. Tapi saya lihat transisi ini berjalan baik,” urai Presiden SBY.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang menyambut kedatangan Presiden SBY, menegaskan bahwa Pemkot masih mendata berapa total warga yang sebelumnya masuk dalam program Jamsostek, Askes dan TNI/Polri yang dicover JKN ini.

Tetapi, Walikota menyebut, jika ada warga yang sebelumnya belum tercover dan berada di luar program tersebut, akan tetap ditampung oleh Pemkot Surabaya.
“Asal dia mau yang kelas III, kami layani dulu. Kan ndak bisa ditolak, masak suruh ngurus dulu. Alurnya setelah dilayani, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) nagih ke kami, mereka masuk BPJS tapi berikutnya,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan pasien di ruang kelas III, walikota sudah melakukan upaya antisipatif. Diantaranya dengan men-down grade kelas ruangan di dua rumah sakit milik Pemkot Surabaya yakni RSUD dr.Soewandhie dan RSUD Bakti Dharma Husada (BDH).

“Ruangan VIP di rumah sakit yang milik Pemkot Surabaya, saya down grade jadi kelas I, kelas I turun jadi kelas II dan kelas II jadi kelas III supaya kelas III nya lebih banyak. Jangan sampai kurang,” tegas walikota.

Walikota Tri Rismaharini mengaku khawatir jika ternyata kelas III akan penuh oleh warga yang tercover oleh program ini. “Kalau kepepet, Puskesmas yang sudah memenuhi syarat, saya akan buka kelas III,” ujar walikota. (anto)

 

Foto : Presiden SBY saat meninjau pelaksanaan JKN di salah satu Puskesmas di Surabaya

Related posts

Menko Polhukam: Pemberantasan Korupsi dan Integritas Tantangan pada Pemilu 2024

Kinerja Wastip Lemah, Pemkot Kecolongan Pembangunan Apartemen Bodong

kornus

Ketahanan Sistem Keuangan Tetap Terjaga