Madiun (mediakorannusantara.com) – Presiden Joko Widodo mempersilakan opsi pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas digelar apabila seluruh pelajar telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Presiden saat meninjau vaksinasi Covid-19 untuk pelajar yang digelar di SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/08/2021).
“Jadi semuanya, untuk semuanya pelajar di seluruh Tanah Air kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka,” ujar Presiden.
Menurut Presiden, opsi PTM bisa digelar karena Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang mengatur hal tersebut telah keluar, yakni Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Presiden menyadari antusiasme para pelajar dan para guru yang berharap agar bisa segera melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, Presiden juga mengingatkan bahwa seluruh pihak harus berhati-hati agar tidak ada yang terpapar Covid-19 jika PTM digelar.
“Kita semuanya harus hati-hati. Jangan sampai nanti kalau pas dibuka belajar tatap muka ada yang terpapar Covid. Ini yang harus kita hindari,” tegasnya.
Presiden juga mengingatkan para siswa agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah menerima vaksinasi karena Covid-19 masih ada. Di saat yang sama, Presiden meminta para siswa agar tetap semangat belajar meskipun harus dilakukan secara daring.
“Saya titip semuanya pada anak-anak tetap belajar daring, tetap belajar. Tapi kalau nanti pas bisa sudah tatap muka, pakai masker jangan dilupakan,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden berdialog melalui konferensi video dengan sejumlah perwakilan sekolah lainnya yang mengadakan vaksinasi untuk pelajar, salah satunya SMA Negeri 5 Pekanbaru, Riau. Kepada Presiden, Kepala SMA Negeri 5 Pekanbaru, Elmi Gurita, menyampaikan optimismenya agar PTM segera digelar.
“Mohon izin pak, kami sebetulnya sudah rindu dengan anak-anak kami. Kami sudah ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka. Mudah-mudahan dengan adanya vaksin ini kita bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan kondisi anak-anak kita sehat wal afiat,” ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Pekanbaru.
Sementara itu, Tengku, salah satu perwakilan siswa juga menyampaikan harapannya terkait dengan program vaksinasi bagi para pelajar. Ia juga berharap pembelajaran tatap muka bisa segera digelar.
“Vaksinasi ini akan menjadi angin segar bagi kami siswa dan siswi di Provinsi Riau, terutama bagi saya sendiri, Ketua OSIS SMA Negeri 5 Pekanbaru. Selama pandemi kami memiliki hambatan-hambatan dalam melaksanakan program kerja kami, di mana karena tidak dapat tatap muka padahal OSIS merupakan sarana pembelajaran untuk wawasan kebangsaan untuk di sekolah,” jelasnya.
Tinjau Vaksinasi Bagi Pelajar dan Door to Door
Presiden Joko Widodo mengawali kunjungan kerja di Jawa Timur dengan meninjau langsung vaksinasi Covid-19 untuk pelajar yang diselenggarakan di SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun. Vaksinasi untuk pelajar di Kabupaten Madiun diikuti oleh 2.500 peserta yang terdiri atas pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs), pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan para santri pondok pesantren.
Selain di Kabupaten Madiun, vaksinasi yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut juga dilaksanakan di sembilan wilayah lain dengan total 50 ribu peserta. Sembilan wilayah tersebut yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Riau, dan Banten.
Presiden juga meninjau program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat secara pintu ke pintu yang dilaksanakan di Gang Kampung Pesilat, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
“Hari ini saya melihat, meninjau program vaksinasi baik untuk yang di sekolah-sekolah maupun door to door yang dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN),” ucap Presiden dalam keterangannya saat meninjau kegiatan vaksinasi di lokasi tersebut.
Kepala Negara sangat mengapresiasi penyelenggaraan program vaksinasi secara pintu ke pintu yang dinilai dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas.
“Utamanya saya sangat mengapresiasi program door to door ini karena memang ini adalah jemput bola, mendatangi masyarakat, datang ke kampung, kemudian langsung divaksin di rumah masing-masing,” ujar Kepala Negara.
Kepala Negara berharap bahwa program vaksinasi secara pintu ke pintu ini dapat berjalan dengan baik dan dapat pula dilakukan di provinsi-provinsi lainnya di Tanah Air. Presiden pun menilai program vaksinasi ini dapat memberikan kemudahan akses vaksin kepada masyarakat.
“Tidak hanya di provinsi-provinsi yang telah dilaksanakan pada hari ini, tetapi juga di hari-hari yang akan datang juga bisa dilakukan,” ujarnya.
Presiden menuturkan, program vaksinasi Covid-19 secara pintu ke pintu merupakan layanan yang sangat baik untuk masyarakat, sehingga diharapkan dapat mengurangi angka kasus Covid-19 di Indonesia.
“Kita harapkan dengan program vaksinasi untuk anak-anak kemudian door to door ini bisa mengurangi penyebaran Covid-19 di negara kita,” tutur Presiden.
Dalam peninjauan ini, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Budi Gunawan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Madiun Ahmad Dawami. (ip/sup)