Malang (KN) – Presiden RI Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengingatkan para walikota anggota APEKSI untuk tanggap menyikasi cepatnya perubahan. Hal ini penting dilakukan, sebab jika tidak segera diantisipasi maka akan ditinggal oleh kemajuan negara-negara lain.“Saat ini perubahan terjadi begitu cepatnya, dan akan sangat berbahaya jika para pemimpin daerah tidak menyadari akan hal ini. Tindak lanjut perlu segera dibuat agar kita tidak hanya terjebak pada rutinitas dan hal yang monoton,” tegas Presiden Jokowi, saat penutupan Rakernaske-XII APEKSI di Hotel Savana, Malang, Kamis (20/7/2017).
Presiden Jokowi menjelaskan, dulu saat orang baru belajar internet belum selesi sudah muncul mobile internet, bahkan sekarang sudah muncul teknologi artificial intelegent. Oleh sebab itu jika ingin memenangkan pertandingan suatu kota atau harus mampu mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi. Disamping itu, setiap daerah atau kota harus menerapkan tiga strategi yakni terus berinovasi, kreatifitas, dan mengembangkan enterpreneurship.
“Lima tahun lagi generasi Y akan mulai masuk pasar dan mendrive perubahan, karenanya anak-anak kita harus disiapkan menghadapi itu jika tidak ingin ketinggalan. Saya yakin para walikota sejak saat ini sudah memikirkan langkah-langkah kedepan,” terangnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya diferensiasi kota. Dicontohkan Kota Bali harus beda dengan Kota Balikpapan, Kota Makassar, atau kota-kota lainnya. Karenanya setiap kota di Indonesia harus mulai menyiapkan perkembangan kotanya untuk 10 tahun kedepan. Menurutnya, kota-kota di Indonesia memiliki kemampuan, namun tidak pernah diurusi karena terjebak pada rutinitas.
“Saya tahu rancangan tersebut tidak akan selesai dalam waktu lima tahun, tapi dalam waktu sepuluh tahun kepala daerah harus memastikan bisa terwujud,” ujarnya.
Di akhir, Presiden Jokowi menegaskan, untuk mendukung program diferensiasi kota maka anggaran harus fokus. Dari total anggaran pembangunan yang ada 60 persennya harus digunakan untuk kegiatan prioritas. “Seperti APBN yang sekarang saya fokuskan untuk pembangunan infrastruktur karena sangat dibutuhkan oleh semua pihak. Percayalah jika kita fokus maka akan lebih menghasilkan dan lebih mudah pengawasan dan kontrolnya,” pungkasnya. (dw)