Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Penyidik Polres Pasuruan Kota lakukan pemeriksaan terhadap 4 saksi kasus ambruknya atap kelas SDN Gentong Kota Pasuruan yang mengakibatkan 2 tewas, guru dan murid. Keempat saksi yang dimintai keterangan yankni dua orang dari Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat dan kontraktor pelaksanan proyek sekolahan tersebut.“Pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan sekolahan itu tahun 2012 dan atapnya ambruk pada 5 Nopember 2019. Hal ini diduga adanya kesalahan kontruksi bangunan di balik ambruknya atap sekolahan itu,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (7/11/2019).
Hingga Kamis ini, tim penyidik masih belum menentukan siapa pelaku atau tersangka kasus ambruknya atap sekolahan tersebut. Untuk diketahui, Atap sekolahan ambruk mengakibatkan 2 tewas dan 11 luka luka masih dalam proses penanganan.
“ Kita masih menunggu hasil Labfor dalam proses penanganan musibah itu.” kata Frans barung.
Diantara yang dipertanyakan pada musibah tersebut ada 3 poin seperti kontruksi bangunan, material bangunan dan apa yang terjadi saat itu seperti penyangga daripada atap tidak kuat ini juga perlu dipertanyakan.
Sementara proses penangananan, tim penyidik Polres Pasuruan Kota sudah minta keterangan para saksi seperti mulai siswa, guru dan wali murid yang tentunya saat itu berada di luar sekitar kelas yang atapnya ambruk.
Terduga ambruknya atap terjadi di 4 ruangan yang merupakan kelas II A, II B, V B, dan V A. Kronologi Sekitar pukul 08.15 wib telah terjadi robohnya atap bangunan sekolah yang terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas II A, II B, V B, dan V A SDN Gentong Kota Pasuruan.
Pada saat kejadian sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar di kelas II A dan IIB, sedang berada di kelas VA dan VB. Sementara kegiatan di luar kelas ada siswa yang sakit tidak ikut olahraga dan seorang guru di kelas VA.
Berdasarkan Laporan Awal adapun korban jiwa Guru Pengajar, Sevina Arsy Putri Wijaya (19)korban meninggal dunia berada di kelas V A. Siswa kelas II B, Irza Almira Korban meninggal dunia berada di kelas II B dan 11 Orang Luka-luka.
Penyebab kejadian kini masih dalam Proses Penyelidikan, namun dugaan awal adalah kontruksi atap bangunan tidak sesuai dengan spek. Sedang langkah-langkah yang dilakukan polisi mendatangi TKP dan Menolong Korban (Evakuasi, Olah TKP dan Pasang Police Line, periksa Saksi-Saksi untuk mengumpilkan Barang Bukti. (KN02)