KORAN NUSANTARA
Hallo Nusantara Headline

Perumahan di Serpong Terpapar Radiasi Nuklir, Begini Penjelasan Bapetan

Tangerang (mediakorannusantara.com) – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) belum menyimpulkan penyebab paparan radiasi nuklir di tanah kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten, Abdul Qohar mengatakan, sampai saat ini belum dapat dipastikan penyebab radiasi radioaktif itu akibat kebocoran.

“Sampai saat ini belum bisa disimpulkan ada kebocoran ya. Karena hanya ada di satu lokasi. Kalau misal ada kebocoran, pasti akan terdeteksi di lebih dari satu lokasi,” kata Abdul Qohar, Sabtu (15/2).

Dalam waktu dekat, Bapeten akan mencari penyebab adanya radiasi yang muncul di lahan kosong perumahan tersebut dengan melakukan investigasi.

Menurut Qohar, saat ini Bapetan masih fokus menjaga area yang terpapar untuk menjaga keselamatan masyarakat agar tak terpapar radiasi radioaktif.

“Hanya investigasi penyebab keberadaan sumber tersebut. Saat ini belum menjadi fokus tim Bapeten-Batan, karena kami masih fokus di cleansing area, untuk menjaga keselamatan warga sekitar,” ucapnya.

Menurut Qohar, Bapetan telah mensterilisasi lokasi dengan memberikan garis peringatan.

“Nah, untuk laju paparan lokasi di luar garis kuning sudah relatif rendah. Kalo misalnya masyarakat hanya sebentar berada di situ, dampaknya tidak signifikan. Berbeda kalo misal nongkrong lama di situ, Nah ini yang bisa jadi masalah,” kata Qohar.

Sebelumnya, kemuculan radiasi tersebut diketahui saat Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, pada 30 dan 31 Januari 2020.

Secara umum, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Namun pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.

“Bapeten memang secara rutin melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS – MONA), dengan melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di area Jabodetabek,” ujar Kepala Biro Hukum, Kerja sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan.

Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal.

Bapeten dan BATAN kemudian mengambil sampel tanah di sekitar lokasi untuk dilakukan analisa lebih lanjut di laboratorium PTKMR-BATAN.

Berdasarkan hasil analisa di laboratorium dan juga hasil pengukuran laju paparan sebelumnya, maka tim gabungan Bapeten dan BATAN melakukan upaya pencarian sumber yang diduga menjadi penyebab kenaikan laju paparan di atas.

Kegiatan pencarian telah dilaksanakan pada tanggal 7-8 Februari 2020 yang menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif.

Setelah pengangkatan serpihan sumber radioaktif tersebut, dan dilakukan pemetaan ulang, ditemukan bahwa laju paparan mengalami penurunan namun masih di atas nilai normal.(kc)

Related posts

Polri berhasil ambil alih akun YouTube DPR RI diretas

Perluas Pangsa Pasar di Amerika, Gubernur Jatim Tawarkan Berbagai Kerjasama Ekonomi

kornus

Kapolda Jatim Lantik Kombes Pol Sandi Nugroho Jadi Kapolrestabes Surabaya

redaksi