Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Suasana kebersamaan dan penuh damai menyelimuti acara peringatan hari buruh sedunia (May Day) yang diperingati ribuan buruh di depan Kantor Gubernur Jatim, di jalan Pahlawan 110 Surabaya, Selasa (1/5/2018).Gubernur Jawa Timur DR. H. Soekarwo hadir bersama Kapolda Jatim Irjen Pol. Drs. Machfud Arifin, SH, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Jatim Abdul Kadir, dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Drs. Widodo Eko Prihastopo beserta ribuan buruh dari berbagai elemen, termasuk Ketua KSPSI Jatim Fauzi dan Ketua FSPMI Jatim Mudjianto.
Untuk memeriahkan peringatan May Day tersebut, Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim Soekarwo memotong tumpeng bersama Forkopimda Jatim dan perwakilan buruh di atas panggung berukuran 12 x 4 meter. Sebanyak 10 tumpeng dibagikan di tengah-tengah kerumunan massa. Terik panas yang sangat menyengat, tak menyurutkan semangat ribuan buruh untuk bersama-sama merayakan peringatan May Day dengan damai.
Dihadapan ribuan buruh dari berbagai elemen yang terdiri dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serikat Pekerja NAsional (SPN), Aliansi Perjuangan Buruh Jawa Timur (APBJ), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan beberapa serikat buruh lainnya dan beberapa serikat buruh lainnya, Pakde Karwo menyampaikan beberapa pesan terkait peringatan May Day. Tentang permintaan peninjauan ulang Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 yang menciptakan disparitas antara daerah dan terkait Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) agar ditinjau ulang, Pakde Karwo menyampaikan Pemprov Jatim sejak 2011 – 2012 sudah merumuskan hal tersebut karena penerapannya akan menjadikan disparitas antar daerah semakin jauh.
Dijelaskan, dirinya sudah mengirimkan surat terkait persoalan disparitas tersebut pada tanggal 23 Januari 2018 lalu kepada Menteri Tenaga Kerja RI melalui Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial (Jamsos), Kemenaker RI. “Ternyata oleh menteri dilewatkan dirjennya ditolak semuanya. Jadi saya sudah mengusulkan dan ditolak tanggal 23 Pebruari 2018,”ujarnya.
Meski demikian, Pakde Karwo bersama Forkopimda Jatim akan membuat diskresi meskipun itu dilarang. “Biarpun dilarang tetap saya akan mengusulkan lagi kepada pusat,” terangnya.
Dengan diskresi tersebut, Kabupaten Pacitan dengan Kota Surabaya dan sekitarnya tidak terlalu besar selisihnya seperti saat ini yang mencapai Rp 2 juta. Menurutnya, persoalan disparitas dinilai tidak bagus.
“Ini harus kita rumuskan, dan saya serahkan kepada tim 11 dengan merumuskan persoalan ini. Dan tolong tim 11 bekerja dengan sungguh-sungguh,” pinta Pakde Karwo dihadapan ribuan buruh yang hadir.
Mengenai PP 78/2015 terkait Tenaga Kerja Asing (TKA), Pakde Karwo menginginkan ada pembenahan terhadap peraturan tersebut. “Yang ahli tidak ada masalah. Tetapi yang unskilled jangan masuk. Dalam perjanjian internasioan unskilled juga tidak boleh dibawa,” ujarnya sambil menjelaskab yang menjadi diskusi adalah di medium skill, yang perlu didetailkan. Diantaranya, lulusan politeknik dan lain sebagainya.
“Yang jelas, ke pusat akan kita buatkan surat pengantar terkait Keppres 20 dan kemudian UMSK segera kita realisasikan dan disparitas kita akan rumuskan dan realisasikan,” ujarnya. Ditambahkan, soal UMSK, Mojokerto sudah ditandatangani dan Gresik dalam proses. Apabila semua selesai, tinggal urusannya dengan BPJS, dan urusan teknis dengan BPJS yang akan digodok oleh tim 11.
Pada kesempatan sama, Pakde Karwo juga meminta kepada ribuan buruh yang hadir agar bisa menjadi model di seluruh Indonesia dalam memperingati hari buruh, yakni peringatan yang damai, tidak melakukan kekerasan.
“Jadikanlah perjuangan itu menjadi hal yang ada etika, moral dan sopan santun. Khas Jawa Timur. Yaitu mereka protes ditampung, selesai ditampung lalu dicarikan solusi, dirumuskan. Kalau itu sudah dilakukan, tapi anarki malah tidak menarik buat masyarakat. Nanti buruh justru tidak disukai oleh masyarakat,” pesan Pakde Karwo.
Senada dengan Pakde Karwo, Kapolda Jatim Irjen Pol. Drs. Machfud Arifin, SH menyampaikan harapannya. Dirinya merasa bangga terhadap aksi buruh Jatim yang telah berjalan dengan tertib, aman dan nyaman dalam mempringati May Day di Jatim. Sehingga, aksi tersebut bisa dijadikan contoh atau model peringatan May Day di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mendoakan agar seluruh buruh di Jatim semakin sejahtera, sehat dan sukses. “Kami berharap agar para buruh lebih sejahtera, lebih sehat dan lebih sukses,” kata Pangdam V /Brawijaya. (KN01/wem)