Surabaya (KN) – Para pengembang di Jawa Timur meyakini skema khusus yang dirancang oleh Pemerintah Pusat maupun daerah akan mampu mengatasi backlog (angka kebutuhan rumah) yang jumlahnya kian besar dan tak terkurangi.Hingga 2012, secara nasional angka backlog rumah mencapai sekitar 10 juta unit, sementara di Jatim mencapai 538.000 unit. Dimungkinkan pada tahun 2013 ini angkanya sudah membengkak lebih tinggi karena kebutuhan hunian selalu mengalami kenaikan sebesar 24 persen per tahun. Untuk itu para pengembang berharap ada skema khusus dalam mengatasi backlog.
“Kalau tidak ada skema khusus, saya khawatir backlog ini akan menjadi abadi,” ujar Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim, Erlangga Satriagung, di Surabaya, Kamis (26/2/2013).
Apalagi saat ini pertumbuhan masyarakat kelas menengah sangat besar, mencapai 60 juta per tahun. Sehingga pengembang akan lebih memilih untuk membangun rumah menengah atas dibanding membangun Rumah Sederhana Tapak (RST) karena harga lebih menarik.
“Skema khusus itu bisa dengan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan untuk memberikan kemudahan di bidang fiskal dalam membangun RST dan dengan menteri dalam negeri untuk mengalihfungsikan lahan pemerintah Provinsi dan daerah untuk dijadikan rumah PNS misalnya,” ujar Erlangga.
Karena setiap daerah dipastikan memiliki lahan tidur yang dimungkinkan untuk dijadikan perumahan PNS. Ia menyontohkan lahan Pemprov Jatim yang ada di Cerme Gresik seluas 76 hektar. Lahan tersebut terbengkalai karena tidak jadi dibuat untuk tempat limbah B3.
“Selain itu, pemerintah jangan lagi mengeluarkan aturan atau kebijakan yang kontraproduktif karena akan menyebabkan pengusaha bertambah enggan membangun RST mengingat mekanisme perijinannya saat ini juga sangat rumit, layaknya membangun rumah menengah atas,” ujarnya.
Jika kemudahan dan skema khusus dibuat oleh pemerintah, ia yakin angka backlog sedikit demi sedikit akan teratasi. “Saya yakin, pembangunan RST akan melebihi dari target kami tahun ini yang mencapai 20.000 unit. Dan mungkin saja keinginan pemerintah pusat Jatim bisa membangun 50.000 unit RST akan tercapai,” katanya. (ms)
Foto : Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim, Erlangga Satriagung