Jakarta (KN) – Hingga saat ini, implementasi Kurikulum 2013 tak berhenti menuai kontroversi. Banyak pihak menilai, ada banyak masalah dalam Kurikulum 2013. Salah satunya Pengamat Pendidikan Prof. Tilaar. Menurutnya, kurikulum 2013 kacau balau.“Kurikulum 2013 harus ditinjau dan dimoratorium. Karena banyak masalah, maka ‘Kurikulum celaka 2013’ itu harus dievaluasi,” ujar Prof. Tilaar, dalam diskusi Membedah Kualitas Buku Kurikulum 2013, di kediamannya, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2014).
Prof. Tilaar melanjutkan, Kurikulum 2013 memiliki banyak kekurangan. Sehingga, penerapannya pun harus sangat hati-hati. Dia mencontohkan, para guru, kepala sekolah hingga pengawas sekolah di Ternate dan Tidore, Maluku Utara, mengaku pusing. Pasalnya, mereka tidak tahu apa dan bagaimana kurikulum 2013 itu.
“Saat penerapan KTSP atau Kurikulum 2006 saja mereka masih bengong. Mereka beranggapan, yang penting jalani saja. Dalam eksperimen, ini masalah yang harus mendapatkan perhatian serius,” ucapnya.
Meski demikian, Prof. Tilaar yakin, tidak ada niat jahat dalam program kebijakan Kurikulum 2013. Namun, kita perlu mengakui bahwa memang sangat banyak kekurangannya. “Seharusnya pemerintah mengevaluasi dulu kurikuum yang ada, kekurangan dan kelebihannya. Kekacauan ini disebabkan karena penyusunan Kurikulum 2013 dilakukan dengan terburu-buru; terkesan main hantam dan asal jadi,” ungkapnya. (red)